LUTIM, Chaneltimur com – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) menggelar Evaluasi Terhadap Rekomendasi Tim Pakar Audit Kasus Stunting, bertempat di Gedung Wanita Simpurusiang Malili, Selasa (19/12/2023).
Kegiatan ini dibuka oleh Staf Ahli Pembangunan Kabupaten Luwu Timur, Rapiuddin Tahir didampingi Kepala Dinas DP2KB, Hj. Puspawati, serta dihadiri oleh Tim Pakar Stunting, TPK Desa sekabupaten Lutim, Koordinator PKB/PLKB, para Nutrisionis puskesmas serta narasumber Dokter Spesialis Gizi Anak, dr. Budi Amran, Dokter Spesialis Anak, dr. Misjunaling Palayukan dan Dokter Spesialis Obgyn, dr. Septian Sima.
Dalam sambutannya, Rapiuddin Tahir mengatakan, bahwa sangat penting melakukan evaluasi terhadap rekomendasi tim pakar audit kasus stunting karena pemerintah mengharapkan pada tahun 2024 mendatang, kasus stunting turun menjadi 14%.
“Kasus stunting di Luwu Timur sekarang hanya 22,6% saja, namun demikian menjadi tugas bersama dalam penanganan pencegahan stunting, bukan hanya tugas sektor Kesehatan melainkan seluruh sektor diharapkan dapat membantu melakukan percepatan penurunan stunting,” terang Rapiuddin.
Menurutnya dalam penelitian, faktor genetik menentukan 60 sampai 80%, tetapi campur tangan orang tua, lingkungan dan pendidikan juga sangat berpengaruh dalam pencegahan kasus stunting berkisar antara 20 sampai 40%.
“Oleh karena itu, upaya untuk menurunkan kasus stunting ini harus dimulai dari calon ibu atau remaja usia produktif yang perlu dibekali dengan pengetahuan, mulai dari bagaimana cara menjaga kesehatan, serta bagaimana cara mengkonsumsi gizi dengan baik,” ujar Rapiuddin.
“Evaluasi ini perlu kita lakukan dan saya berharap kepada stakeholder agar tetap menjaga intervensi terhadap keluarga khususnya di Kabupaten Luwu Timur,” tutupnya. (mil/ikp-humas/kominfo-sp)