LUTIM, Chaneltimur.com – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Dinas Kesehatan Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) bersama 4 Puskesmas dengan kasus DBD terbanyak setiap tahunnya yakni PKM Malili, Wasuponda, Wawondula dan Nuha melakukan Studi Tiru Penerapan Nyamuk Berwolbachia di Dinas Kesehatan Yogyakarta dan Universitas Gadjah Mada, Senin (05/02/2024).
Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Lutim, dr. Adnan didampingi Kepala Puskesmas Malili, Wasuponda bersama rombongan, dalam rangka mempelajari efektivitas metode wolbachia dalam menekan populasi nyamuk aedes aegypti yang merupakan faktor utama penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
![](https://chaneltimur.com/wp-content/uploads/2024/02/IMG_20240212_165703.jpg)
Kepala Dinas Kesehatan Lutim, dr. Adnan mengatakan bahwa, bakteri Wolbachia yang 60% nya terdapat pada serangga ini tidak menginfeksi manusia atau berbahaya, namun dapat menurunkan replikasi virus dengue sehingga mengurangi kemampuan nyamuk sebagai penular demam berdarah.
![](https://chaneltimur.com/wp-content/uploads/2024/02/IMG_20240212_165643.jpg)
![](https://chaneltimur.com/wp-content/uploads/2024/02/IMG_20240212_165713.jpg)
“Seiring waktu, populasi nyamuk berwolbachia diharapkan dapat meningkat dan menekan populasi nyamuk aedes aegypti liar sehingga menurunkan risiko penularan DBD,” tambahnya.
![](https://chaneltimur.com/wp-content/uploads/2024/02/IMG_20240212_165725.jpg)
dr. Adnan menjelaskan bahwa, kota Yogyakarta menjadi salah satu kota di Indonesia yang berhasil menurunkan kasus DBD secara signifikan dan juga sangat berkontribusi terhadap penurunan kasus ini yaitu penerapan nyamuk berwolbachia.
akan dilakukan oleh Kementrian Kesehatan sesuai dengan Assesment dan evaluasi yang ada terkait implementasi wolbachia.
![](https://chaneltimur.com/wp-content/uploads/2024/02/IMG_20240212_165655.jpg)