Luwu Timur, Chaneltimur.com – Rembuk stunting ini merupakan salah satu rangkaian pramusyawarah desa untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa tahun 2025, juga menjadi amanat Pemerintah Pusat dan Kabupaten terhadap pemerintah desa agar memprioritaskan penggunaan dana desa tahun 2024 untuk pencegahan dan penanganan stunting.
Peserta dari rembuk stunting desa yaitu Kepala desa Tarengge, beserta Ibu Pkk, Ketua BPD dan Anggota, Kantor Urusan Agama (KUA), Kader Pembangunan Manusia (KPM), Perwakilan Puskesmas Wotu, Tenaga Ahli Kabupaten, Perangkat Desa, Babinsa, Pendamping Desa, Kader Posyandu, Pengurus PKK Desa Tarengge serta Bidan Desa.
Tenaga Ahli Pendamping Kabupaten, “SITTI RAHMATIA” Dalam sambutannya mengatakan Rembuk stunting ini sifatnya wajib dilaksanakan di setiap desa karna diinstruksikan langsung dari pemerintah pusat berdasarkan regulasi.
“Permasalahan stunting menjadi prioritas pemerintah dikarenakan masalah ini mempengaruhi kualitas SDM yakni terhambatnya tumbuh kembang anak. Oleh sebab itu, program ini harus dilaksanakan secara konvergen atau terpusat, terpadu, terkoordinasi oleh berbagai lintas sektor, mengingat urgensi persoalan stunting ini, maka diwajibkan Bagi Desa menuangkan dalam RKP Desa dan APBDes untuk memastikan adanya program penanganan dan pencegahan stunting. Langkah ini diambil dengan harapan dapat membangun kapasitas dan komitmen pemerintah desa dalam merencanakan, mengimplementasikan, memantau dan mengevaluasi intervensi yang terpusat guna mengurangi angka gagal tumbuh anak, Hal ini menjadi penting sebab pencegahan dan penanganan stunting menjadi salah komitmen pencapaian pemerintah dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.”
Dalam kegiatan Rembuk stunting ini terdapat OutPut Usulan dari permasalahan yang selama ini terjadi pada pelaksanaan penanganan stunting tingkat Desa Tarengge.
Kepala desa Tarengge, “Anwar” dalam sambutannya menjelasan terkait standing di desa Tarengge data yang diterima dari bidang desa yang beresiko terkena stangting kurang lebih 14 orang.
“Harapan kita semoga tahun depan masalah stanting sudah tidak ada lagi, karna itu menjadi tolak ukur keberhasilan kita dari ada menjadi tidak ada.”
Kami dari pemerintah desa siap memberikan yang terbaik, dalam penanganan kasus stangting, mari kita berkolaborasi, berdiskusi dalam rembuk stangting kali ini apa saja yang sangat krusial dan dibutuhkan untuk penanganan stangting. tutur Anwar.
Dalam sambutan Ketua BPD desa Tarengge, “Rahmat Ilyas” mengatakan semoga narasumber kali ini bisa memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan bagaimana menekan angka stanting serta memberikan saran dan masukan kepada peserta Kader Pembangunan Manusia (KPM), Kader posyandu serta kita semua yang hadir dalam rembuk stangting. tutup Ketua BPD dan sekalian membuka acara diskusi kali ini bersama Narasumber.
Dalam musyawarah Rembuk Stunting, bersama-sama mendiskusikan berbagai isu kesehatan yang sedang dihadapi oleh masyarakat, Beberapa topik yang dibahas antara lain adalah penyuluhan tentang pola makan seimbang, resiko pernikahan dini, pemberian Asi, serta pencegahan penyakit menular, pentingnya menjaga kondisi tubuh dengan olahraga rutin serta mengkonsumsi makanan bergizi dan lain-lain. Lap. Red