MUBAR, Chaneltimur.com – Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat (Mubar), Dr. Bahri turun meninjau langsung sejumlah lahan persawahan yang mengalami kekeringan di tiga lokasi yang berbeda, yakni di desa Abadi Jaya, Parura Jaya dan Lakabu, Minggu (8/10/2023).
Untuk mencegah gagal panen akibat kekeringan, Dr. Bahri mengatakan akan mengatasinya dengan menggukan Biaya Tak Terduga (BTT) dari APBD.
Olehnya itu, ia mengatakan akan selalu memantau berbagai titik kawasan irigasi dan persawahan yang terjadi kekeringan. Kemudian, langkah mitigasi selanjutnya pihaknya akan menyiapkan tandon-tandon air seperti bantuan sumur bor, gendset dan alkon serta menyiapkan bahan bakar sebanyak 15 liter per harinya.
“Seperti di Desa Abadi Jaya, sawah yang terancam gagal panen sekitar 2 hektar. Para petani meminta bantuan agar dibuatkan sumur bor sebanyak 6 unit, gendset dan alkon. Olehnya itu saya meminta kepada Kades agar segera membuat permohonan bantuan tersebut agar cepat kita tindak lanjuti begitu pun di desa lainnya melalui anggaran BTT melalui APBD,” jelasnya.
Dari hasil peninjauan langsungnya, Dr. Bahri juga mengungkapkan, kekeringan yang terjadi di beberapa area persawahan ternyata sepanjang saluran banyak yang mengalami kebocoran dan rusak bahkan diduga ada masyarakat yang sengaja menjebol.
Untuk itu, dirinya akan membuat jadwal sementara agar pembagian air ini merata ke seluruh persawahan dan lebih optimal di tengah dampak iklim El Nino.
“Tadi juga saya langsung mendatangkan konsultan guna mengecek dan menghitung berapa anggarannya untuk membuat bendungan baru agar seluruh sawah tetap dialiri air dan ada potensi kita mencetak sawah baru lagi sekitar 250 hektar di 2024 mendatang,” ujarnya.
Dr. Bahri menyebutkan, dalam mengatasi dampak iklim El Nino ini juga merupakan arahan dari Kemendagri dan Pj Gubernur Sultra agar segera mengambil langkah-langkah mitigasi agar daya tahan ekonomi dan pangan tetap berjalan.
“Jangan sampai masyarakat kita kesusahan” tandas Direktur Perencanaan Anggaran Kemendagri ini.
Diketahui, El Nino merupakan fenomena iklim yang dapat menyebabkan kemarau panjang dan cuaca ekstrem di berbagai wilayah.
Reporter: Dedi