Stunting dan Masalah Sampah Jadi Fokus Pembahasan Lokakarya Mini UPTD Puskesmas Tomoni Timur

oleh -5 membaca
oleh

Luwu Timur, Chaneltimur.comMasalah stunting dan persoalan sampah menjadi perhatian utama dalam Lokakarya Mini Lintas Sektor Triwulan II yang digelar UPTD Puskesmas Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Kegiatan yang berlangsung di Gedung Serbaguna Kecamatan Tomoni Timur, Rabu (28/05) tersebut dihadiri Camat Tomoni Timur Yulius, Kapolsek Tomoni Timur Iptu Awaluddin, para kepala desa, BPD, Tim Penggerak PKK Desa, PLKB, para kader kesehatan, serta bidan desa.

Dalam sambutannya, Camat Tomoni Timur Yulius menegaskan bahwa persoalan stunting di wilayahnya masih tergolong tinggi. Berdasarkan data dari Puskesmas, tercatat 52 kasus stunting, dengan Desa Margomulyo menjadi penyumbang terbanyak yakni 13 kasus.

“Ini persoalan serius yang tidak bisa diselesaikan hanya oleh satu sektor. Kita butuh kolaborasi antara pemerintah kecamatan, puskesmas, desa, PKK, PLKB, hingga dunia usaha,” kata Yule’s.

Ia menyebutkan, pihaknya berencana menggelar rapat lanjutan untuk membahas keterlibatan pihak ketiga sebagai orang tua asuh bagi balita stunting. ” Kita akan bahas khusus dalam rapat TPPS Kecamatan ” tambahnya.

Selain itu, mantan sekdis kominfo ini juga menyoroti persoalan sampah yang masih dibuang sembarangan oleh warga, khususnya ke sungai dan saluran irigasi. Menurutnya, hal tersebut menjadi salah satu penyebab utama banjir saat musim hujan.

“Sudah ada laporan bahwa masih ditemukan warga yang membuang sampah ke sungai. Jika ini terus dibiarkan, akan memperparah kondisi lingkungan,” tegasnya.

Kapolsek Tomoni Timur Iptu Awaluddin turut menyampaikan peringatan kepada masyarakat terkait maraknya penipuan melalui media sosial yang mengatasnamakan petugas. Ia mengimbau warga untuk lebih waspada dan segera melapor jika menemukan indikasi penipuan.

Sementara itu, Kepala UPTD Puskesmas Tomoni Timur, Nlih Gd Sumardani, memaparkan sejumlah data kesehatan yang menjadi perhatian sepanjang triwulan kedua 2025. Dari total 52 kasus stunting, selain Desa Margomulyo (13 kasus), wilayah lain yang tercatat antara lain Purwosari (9), Pattengko (8), Manunggal (7), Kertoraharjo (5), Cendana Hitam (4), Cendana Hitam Timur (3), dan Alam Buana (3).

Ia juga mengungkapkan terdapat 20 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) yang terjadi hingga April 2025, terdiri atas gigitan anjing dan kucing. Adapun jumlah ibu hamil dengan kondisi KEK (kekurangan energi kronis) sebanyak 74 orang, dengan 3 mengalami KEK berat dan 5 lainnya anemia.

Selain itu Kasus baru tuberkulosis paru (TB Paru) tercatat 14 orang, terbanyak di Margomulyo dan Manunggal. Dari jumlah itu, dua pasien dinyatakan sembuh.

Adapun penyakit terbanyak selama April 2025 meliputi: ISPA: 176 kasus, Hipertensi: 76 kasus, Pulpitis: 76 kasus, Batuk: 67 kasus, Sakit kepala (cephalgia): 62 kasus, Dermatitis: 62 kasus, Diabetes Mellitus: 21 kasus, Febris (demam): 45 kasus, dan Dispepsia (gangguan pencernaan): 35 kasus

Melalui lokakarya ini, Puskesmas Tomoni Timur berharap tercipta sinergi lintas sektor untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Red.