Luwu Timur, Chaneltimur.com – Kecamatan Tomoni Timur, permata di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, baru saja menggelar sebuah pagelaran budaya yang memukau pada tanggal (07/06/2024). Roadshow Kebudayaan 2024 ini menjadi panggung bagi keberagaman dan kekayaan lokal yang menampilkan delapan desa dengan segala keindahan dan potensinya.
Dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Timur Nomor 4 Tahun 2006 dan diresmikan pada 13 Maret 2006, Kecamatan Tomoni Timur yang membentang seluas 45,126 km² terdiri dari delapan desa dan 24 dusun. Kecamatan ini dihuni oleh 13.564 jiwa yang hidup harmonis dalam kebhinekaan suku dan agama, mencerminkan semangat persaudaraan yang kuat.
Di bawah langit biru yang cerah karnaval budaya digelar dengan megah.
Delapan desa yaitu Alam Buana, Manunggal, Pattengko, Kertoraharjo, Purwosari, Margomulyo, Cendana Hitam, dan Cendana Hitam Timur, bersatu padu memamerkan keindahan busana adat Nusantara.
Dari gemulai kain Jawa, anggun tenun Bali, eksotis songket Lombok, hingga megahnya ornamen Toraja, setiap peserta tampil bak lukisan hidup yang berwarna-warni.
Tak hanya busana, potensi hasil bumi dari setiap desa turut dipamerkan. Tenda-tenda desa berhias elok, menjadi oase kecil yang menggambarkan kekayaan alam dan kreativitas masyarakat. Karnaval ini bukan sekadar pameran, melainkan pesta rakyat yang merayakan keluhuran budaya dan kearifan lokal.
Sesi pagelaran seni budaya menampilkan sebelas tarian daerah yang memukau. Tari Pendet membuka rangkaian dengan gerakan lemah gemulai, disusul Tari Lansia yang penuh makna, Tari Paggellu yang dinamis, Tari Sanda Oni yang penuh keindahan, hingga Tari Kreasi Sagu Tabaro yang memikat hati.
puskesmas, kepala dusun se-Tomoni Timur, para pemangku adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh wanita, Ketua TP PKK kecamatan dan desa, serta para pemerhati budaya se-Tomoni Timur.
Roadshow kebudayaan ini bukan hanya sekadar perayaan, melainkan sebuah narasi yang menggambarkan usaha gigih dalam melestarikan dan mengenalkan kekayaan budaya lokal. Dalam setiap gerak tarian, dalam setiap warna busana, dan dalam setiap tenda yang dihias indah, terpancar semangat kebersamaan dan gotong royong.
Masyarakat Tomoni Timur dengan bangga menjaga warisan budaya mereka, memperlihatkan kepada dunia bahwa keberagaman adalah kekuatan yang tak ternilai harganya. (Ikp-humas/kominfo-sp)