Luwu Timur, Chaneltimur.com – Camat Tomoni Timur, Yulius, meminta seluruh pihak di Desa Pattengko untuk memperkuat kerja sama dalam menekan angka stunting. Permintaan itu disampaikan saat menghadiri kegiatan rembuk stunting di desa tersebut, Selasa (22/8/2025).
Rembuk yang diadakan di Desa Pattengko ini dihadiri Kepala Puskesmas Tomoni Timur Niluh Gd Sumardani, Kepala Desa Pattengko, Ketua BPD, Bhabinkamtibmas, pendamping desa, koordinator PLKB kecamatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta kader desa. Pertemuan bertujuan mengevaluasi program penanggulangan dan pencegahan stunting, menyusul kenaikan kasus dari sembilan menjadi sebelas anak pada Juli lalu.
“Kita sudah melakukan berbagai intervensi, mulai dari sosialisasi hingga pemberian makanan tambahan dan vitamin. Namun, jumlah kasus justru naik. Artinya, ada yang perlu kita perbaiki. Dibutuhkan kekompakan dan kerja sama untuk menurunkannya,” ujar Yulius.
Kepala Puskesmas Tomoni Timur, Niluh Gd Sumardani, menyebutkan total kasus stunting di wilayah Tomoni Timur mencapai 56 anak. Khusus Desa Pattengko, jumlahnya kini tercatat sebelas kasus. Menurutnya, pola asuh dan kesehatan lingkungan menjadi faktor utama penyebab stunting, selain kasus khusus seperti anak dengan sindrom Down.
“Analisis kami menunjukkan pola asuh dan sanitasi lingkungan berperan besar terhadap tingginya angka stunting,” kata Niluh. Ia menegaskan perlunya intervensi terpadu, termasuk perubahan perilaku keluarga, untuk mengatasi persoalan tersebut.
Sementara kades Pattengko,Pither Tandi Kala menyampaikan dukungan dari pemerintah desa Pattengko siap mendukung dalam penanganan dan pencegahan stunting. (Red)