Pustu Tidak Layak Huni, Bidan Desa Enggan Bermalam

oleh -18 membaca
oleh

Luwu Utara,Chaneltimur.Com –  Lantaran bangunan Pustu yang sudah tidak layak huni, Bidan Desa Bumi Harapan enggan tinggal bermalam di wilayah kerjanya.

Satriani Bidan Desa Bumi Harapan kecamatan baebunta enggan bermalam bersama Pembantu bidan (Pustu) itu di karenakan Bangunan Pustu tersebut sudah sangat tidak layak untuk dijadikan bangunan hunian.

Dari pantauan awak media di lapangan, dan melakukan konfirmasi, kepada bidan pustu pada tgl 06-01-2023, iya mengatankan bahwa bangunan ini sadah banyak yang rusak.

Dilihat dari Bangunan ini, selama berdiri belum pernah dilakukan rehab, hingga Tidak heran kalau bangunan ini sudah banyak kerusakan dan sudah berapa periode pergantian kepala desa yang selalu di usulkan lewat musrembang tingakat desa, kecamatan dan kabupaten sempai sekarang belum ada juga hasilnya, bahkan awak media pernah berkoordinasi lewat telfon terkait masalah pustu ini tapi dangan alasan kapus tidak pernah usulkan dan lagian alasan tidak ada anggaran, sementara pustu wilayah lain selalu ada pembangunan baik rehab dan lain -lain, padahal pustunya masih sangat layak sedangkan pustu di desa bumi harapan terabaikan.

Kondisi Dinding Pustu sudah banyak mengalami retakan, demikian juga plapon yang sudah rusak, sampai rangka atap yang sudah lapuk atap pun sudah rusak hingga air hujan membasahi ruangan, belum lagi kosen jendela pun sudah sebagian lapuk dan daun jendela rusa terutama tidak adanya besi pengaman ini sangat memprihatinkan terutama kurangan air bersih lantaran instalasinya tidak ada, bagimana dengan pasien jika ada yang akan melahirkan di pustu.

Dalam kesempatannya, Satriani menunjukkan pintu dan jendela rusak sehingga membuatnya takut untuk bermalam di Pustu itu.

Dirinya mengatakan sengaja tidak ingin tinggal di Pustu lantaran berbagai sebab; salah satunya bangunan tersebut tidak layak huni, terlebih saat ini dirinya telah berstatus PNS yang telah memiliki rumah pribadi. Namun dirinya tidak menampakkan dirinya ingin tetap tinggal di Pustu.

” Besar harapan kami agar bisa dilakukan rehab total sehingga pelayanan medis bisa dilakukan secara maksimal,” harapnya.

Kondisi seperti ini masyarakat sering kebingungan jika ingin memeriksa kesehatan terutama ibu hamil yang hendak melahirkan.
Pada malam hari.ini menjadi keluhan masyarakat jika membutuhkan pelayanan kesehatan.

” terpaksa masyarakat menghubungi bidan yang ada di luar desa , atau masyarakat langsung di larikan ke rumah sakit atau dokter praktek. Sedangkan jarak rumah sakit dari Desa Bumi Harapan sekitar 7 km,” ini adalah keluhan masyarakat yang seharusnya kami harus selalu stenbai di pustu tapi masalahnya pustu tidak layak huni , dan pasilitas tidak mendukung untuk tingal.

Dalam kondisi ini harapan masyarakat kepada Pemerintah baik Desa dan Daerah ke dinas terkait, agar dapat memperhatikan dan memperbaiki fasilitas kesehatan di Desa Bumi Harapan, karena kesehatan itu sangat penting bagi masyarakat .

Masyarakat desa bumi harapan sangat antusias dengan kegiatan kesehatan dan rutin melakukan posyandu di setiap tanggal 14 di bantu oleh kader Posyandu. Lp.  (Mikson )