MUBAR,Chaneltimur.com – Pj. Bupati Kabupaten Muna Barat (Mubar), Bahri mengikuti rapat business matching antara Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah (Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota) dengan asosiasi dan perusahaan industri di kawasan Nusa Dua, Bali. Pada Kamis-Jumat (6-7/10/2022).
Kegiatan tersebut menitik beratkan pada lima hal pokok yaitu : (1) Realisasi komitmen belanja PDN TA 2022; (2) Penggunaan KKPD (Kawasan Konservasi Perairan Daearah; (3) Belanja Impor Maksimal 5%; (4)Pengesahan RUU Pengdaan Barang dan Jasa Publik; dan (5) Penilaian Belanja PDN untuk indicator Reformasi Birokrasi.
Pelaksanaan kegiatan business matching itu sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi sebagai rangkaian Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Oleh karena itu, dengan kerja nyata dan kerja cerdas Pj Bupati Mubar, Bahri mendukung Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Bumi Laworoku untuk ambil bagian dalam program peningkatan penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN) melalui pengadaan barang dan jasa Pemerintah, hal ini salah satunya melalui pelaksanaan business matching antara industri dengan pemerintah, termasuk IKM yang sudah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Tugas Pemerintah Daerah melaui leading sector agar mengidentifikasi produk dalam negeri dan kesiapan industri di Daerah , serta mempercepat pencantuman produk dalam negeri bersertifikat TKDN (Tingkat Komponen Dalan Negeri) di dalam katalog elektronik. Banyak produsen atau IKM lokal yang bisa memproduksi barang-barang yang dibutuhkan oleh kantor dan sekolah. Oleh karena itu, kita pilih belanja dari industri lokal,” kata Bahri via selulernya. Jumat (7/10/2022).
Menurut Bahri, Business matching tersebut penting untuk menumbuhkan political will pejabat Pemerintah dan BUMN agar meningkatkan belanja produk dalam negeri dala upaya menekan inflasi dan pengentasan kemiskinan ekstrim di wilayah Kabupaten Muna Barat.
Direktur Perencanaan Keuangan Daerah Kemendagri ini menginginkan para pelaku IKM lokal penghasil barang-barang potensial dapat menangkap peluang belanja pemerintah seperti, alat -alat pertanian, tekstil, makanan olahan, fruniture terus meningkatkan kualitas produk dan kemampuan bisnisnya.
“Kami terus menggelar program peningkatan kompetensi SDM, pengembangan kualitas produk, standardisasi, fasilitasi mesin dan peralatan, membuka akses promosi dan pasar melalui media online serta peningakatan kapasitas sumberdaya TIK (Teknologo Kumunikasi dan Informasi) bagi masyarakat dan pelaku usaha di Kabupaten Muna Barat agar IKM bisa berdaya saing memenuhi pasar domestik dan manca negara,”terangnya.
Lanjut Bahri, dengan terus berlanjutnya penyelenggaraan Business matching, nilai komitmennya bertambah hingga mencapai Belanja PDN Rp1 meenghasilkan Rp2,2, hal ini sejalan dengn simulasi model Computabel General Equilibrium (CGE), belanja produk dalam negeri tahun 2021 sebesar Rp 72, 6 Triliun (data LKPP) memberikan dampak sebesar 0,94% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional atau setara dengan 159,52 Atas Dasar Harga Berlaku(ADHB).
“Berdasarkan simulasi ini, saya selaku penyelenggara pemerintahan di Kabupaten Muna Barat berharap, dengan terus berlanjutnya penyelenggaraan Business matching, dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Bumi Laworoku secara menyeluruh.” Harap Bahri.
Reporter: Dedi