Wajo, Chaneltimur.com – Kabupaten Wajo melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah melaksanakan kegiatan Pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana bagi masyarakat dan aparat, Kamis dan Jumat, 14-15 November 2024 di Hotel Sermani Sengkang.
Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang resiko bencana, memberikan pengetahuan praktis bagi masyarakat dan aparat tentang langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan bencana, serta sebagai upaya membangun kerjasama dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan lembaga lainnya.
Pada kesempatan membuka acara pelatihan tersebut, Pj. Bupati Wajo Andi Bataralifu menekankan perlunya kerjasama dan kolaborasi antar stakeholder dalam upaya penanggulangan bencana.
“Bencana ini tidak bisa dihadapi sendiri-sendiri, perlu kerjasama, untuk itu perkuat kolaborasi antara aparat dengan masyarakat dan lembaga terkait dalam menghadapi perubahan iklim yang berpotensi bencana hidrometeorologi, termasuk upaya-upaya kedaruratan, pengurangan resiko, dan penanganan pasca bencana,”jelasnya.
Sementara itu Kalaksa BPBD Wajo DR. Syamsul Bahri menyampaikan bahwa, Selain bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, aparat dan relawan dalam pengurangan resiko dan penanggulangan bencana, pelatihan dan gladi lapang ini secara teknis akan menghasilkan dokumen rencana kontijensi penanggulangan bencana (terutama hidrometerologi) di Wajo sebagai salah satu dokumen penting dalam penanggulangan bencana.
Perencanaan Kontinjensi adalah suatu proses perencanaan ke depan untuk kesiapan tanggap darurat bencana. Rencana kontinjensi memastikan warga dalam menyelamatkan diri, serta mendapatkan hak-hak dasar serta upaya untuk memulihkan kembali kehidupan dan penghidupannya secara mandiri.
Pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana yang diagendakan berlangsung selama 2 hari dengan materi yang terdiri dari workshop dan sosialisasi serta gladi lapang oleh pemateri yang merupakan tim ahli/teknis kebencanaan yaitu Jasmani Ghani (Lembaga Lingkar Topografi Indonesia), Ir. Alwan, S.T., M.T. (Lembaga Lingkar Topografi Indonesia/akademisi) dan Ahmad Syarif, SE (Palang Merah Indonesia – Sulawesi Selatan)Peserta pelatihan terdiri dari perwakilan OPD terkait, relawan, komunitas peduli bencana dan kemanusiaan, serta masyarakat lainnya.(R) (Hamzah (Rusli Iyung Sary)