Chaneltimur.com. MUBAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna Barat (Mubar), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi menunjuk enam apotik untuk melakukan pelayanan rapid antigen kepada seluruh Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang akan mengikuti Seleksi Kemampuan Dasar (SKD) pada tanggal 14-25 September 2021 mendatang.
Diketahui, Keenam apotek tersebut tersebar di tiga wilayah besar di Mubar yakni Tiworo Raya, Lawa Raya dan Kusambi Raya.
Diantaranya yakni, apotek FM Farma dan apotek Oshin Farma yang terletak di Kelurahan Waumere, Kecamatan Tikep. Kemudian, apotek Sarah Farma di Desa Wapae Jaya, Kecamatan Tiworo Tengah.
Kemudian, di apotek SS Farma di Desa Sawerigadi, Kecamatan Barangka, Apotek Dhean Farma di Desa Barangka, dan apotek Ashraf Farma di Desa Guali, Kecamatan Kusambi.
LM. Ishar Masiala selalu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Mubar mengatakan pada pelaksanaan seleksi CPNS ini, pihaknya menunjuk enam apotek dengan tarif rapid antigen Rp 109 ribu.
“Jadi tarif ini ditentukan berdasarkan Surat Edaran (SE) Kementrian Kesehatan (Kemenkes), nomor : HK.02.02/I/3065/2021 tentang batas tarif tertinggi pemeriksaan rapid Diagnostic Test Antigen (RDT-Ag),” jelasnya, Rabu (8/9/2021).
Ia menambahkan, penetapan tarif ini mengacu pada surat edaran Kemenkes, dimana tarif rapid antigen di wilayah pulau Jawa itu sebesar 99 ribu rupiah. Sementara, untuk di luar pulau Jawa sebesar 109 ribu rupiah termaksud di Mubar ini.
Sementara itu, Kepala BKPP Mubar, La Ode Mahajaya menegaskan bahwa dalam pelaksanaan tes SKD ini, seluruh CPNS diwajibkan mengantongi surat keterangan rapid antigen.
“Hal ini berdasarkan instruksi BKN bahwa setiap peserta CPNS wajib menunjukkan kartu hasil rapid antigennya sebelum memasuki ruangan tes”, katanya
“Jadi untuk pelaksanaan rapid antigen ini, dapat dilaksanakan satu hari sebelum tes SKD sesuai dengan sesi yang didapatkan masing-masing peserta,” tambahnya.
Mahajaya juga mengatakan, selain dari hasil keterangan hasil rapid antigen, peserta CPNS juga akan dicek suhu tubuhnya.
“Jadi, untuk peserta CPNS yang memiliki suhu tubuh mencapai 37,3% itu dipisahkan di ruangan tertentu. Sementara, untuk peserta CPNS yang hasil rapid antigennya reaktif, kita sudah siapkan juga ruangan tersendiri dan mereka ini nantinya dalam mengikuti tes SKD akan memakai APD,” pungkasnya.
(Dedi)