Wajo, Chaneltimur.com – Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat melakukan kunjungan kerja dan studi tiru di Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (31/10/2024).
Rombongan yang dipimpin Kepala Dinas Kesehatan Mamuju dr. Sita Harit Ibrahim didampingi Sekretaris Bappepan Mamuju Musrip, SH diterima Kepala Bapoelitbangda yang juga Ketua Tim KKS Wajo Andi Pallawarukka didampingi Sekretaris FKS H. Muchlis Mammi di Aula Bappelitbangda Wajo. Hadir, Tim Pembina, Tim Teknis, Tim FKS Wajo dan Tim Penyusun Dokumen.
Kunjungan kerja Pemkab Mamuju tersebut dalam rangka mempelajari sistem dan kebijakan yang telah diterapkan dan dibangun di Pemkab Wajo khususnya dalam pelaksanaan Kabupaten/kota Sehat.
Kepala Dinas Kesehatan Mamuju Sita Harit Ibrahim mengungkapkan, kedatangannya bersama rombongan di Wajo ini mempelajari sistem dan kebijakan yang telah diterapkan dan dibangun di Pemkab Wajo khususnya dalam pelaksanaan Kabupaten/kota Sehat.
“Wajo Sudah beberapa kali meraih penghargaan dibidang Kesehatan terkait dengan KKS. Sehingga kami datang belajar dan nantinya mendapat gambaran terkait dengan penyelenggaraan KKS di Wajo ini,” ujarnya.
Sementara Tim Pembina KKS yang juag Kepala Bappelitbangda Wajo Andi Pallawarukka menjelaskan, kalau Wajo sudah 7 kali meraih penghargaan bidang kesehatan swasti saba. “Mulai dari tahun 2011 dengan penghargaan Swasti Saba Padapa, 2013 mendapatkan Swasti Saba Wiwerda dan 2015, 2017, 2019, 2021 dan 2023 secara berturut-turut meraih penghargaan tertinggi bidang kesehatan Sawati Saba Wistara,” ungkapnya.
Keberhasilan ini, kata dia tidak lepas dari kolaborasi semua stake holder, mulai dari Tim Pembina KKS, Forum Kabupaten Sehat, Tim Teknis, Tim Penyusun dokumen, Forkom dan Pokja. “Dalam Forum Kabupaten Sehat ini kita libatkan Ulama (Usia Lanjut Masih Aktif). Dan Ulama inilah yang membawa kita bisa berbicara di Forum WHO,” ujarnya.Usai diterima di Aula Bappelitbangda, rombongan Pemkab Mamuju berkunjung di Sekretariat Forum Kabupaten Sehat.Pada kesempatan tersebut Sekretaris FKS Wajo H. Muchlis Mammi memberikan gambaran penyelenggaraan KKS di Bu,i Lamaddukkelleng.
Menurut Muchlis Mammi, keberhasilan dalam penyelenggaraan KKS ini dalah adanya komitmen dari Pemkab Wajo, kemudian komitmen dari Tim Pembina dan FKS. “Dimana dalam Tim Pembina, semua OPD ada terlibat sebagai tim teknis sementara di FKS, kita tidak memanfaatkan ASN tetapi melibatkan masyarakat dalam hal ini Ulama yang merupakan pensiunan,” ujarnya.
Dia menegaskan bahwa yang menjadi kunci dalam penyelenggaraan KKS ini adalah pencapaian target Open Defecation Free (ODF). “Meskipun semua sudah lengkap kalau ODF belum capai target maka semuanya sia-sia karena ODF kunci utama dalam penyelenggaraan KKS,’ tegasnya.
Muchlis Mammi mengungkapkan, kalau hanya dua Kabupaten/kota se indonesia yang terpilih sebagai jejaring WHO yakni Kabupaten Wajo dan Kota Makassar.(**)Hamzah (Rusli Iyung Sary