Merosotnya Produksi Tanaman Padi di Desa Mabonta

oleh -127 membaca
oleh

Luwu Timur, Chaneltimur.com – Musim panen tidak selamanya membuat petani sumringah. Hal ini terlihat darisejumlah daerah, seperti di Desa Mabonta Kecamatan Burau Luwu Timur, sejak bulan April s/d Mei kemarin tanaman padi seluas 733,3 hektar dan terdiri dari 24 kelompok tani mulai dipanen.

Salah satu Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Safri Jaya (41), mengatakan bahwa hasil produksi padi kali ini mengalami penurunan dibanding musim sebelumnya. Menurut
data yang dikumpulkan dari para petani, pada bulan November tahun 2021 hasil produksi padi di Desa Mabonta sebanyak 6,8 ton/ha sedangkan hasil produksi padi bulan April-Mei lalu hanya 4,9 ton/ha. la mengatakan bahwa penyebabkan turunnya produksi padi tcrsebut disebabkan bebrapa faktor penghambat seperti hama, penyakit, perubahan iklim yang tidak dapat diprediksi sedangkan curah hujan menjadi pertimbangan untuk menanam padi,
sehingga para petugas PPL sementara mempelajari hal tersebut. Hama tersebut seperti tikus dan penggerek batang.

Selain itu permasalahan yang paling serning terjadi yaitu masalah pupuk, karena setiap musim tanam kuota dari pupuk subsidi mengalami pengurangan dari pusat, seperti pada bulan november 2021 pupuk NPK sebanyak 4 sak/hektar atau 200 kg tetapi pada musim yang akan datang di kurangi menjadi 150 kg Pengurangan tersebut adalah kuota dan pemenrintah tetapi dinas tetap meminta sesuai rekomendasi yaitu UREA 4 sak dan PHONSKA 6 sak. Ujarnya. Penyuluh pertanian lapangan (PPL) memberikan 2 solusi kepada petani, solusi pertama yaitu untuk memakai pupuk Non-subsidi akan tetapi harganya lebih mahal, solusi kedua PPL mengarahkan para petani untuk menggunakan pupuk organik atau pemanfaatan limbah-limbah seperti kompos dll. Akan tetapi para petani tersebut belum terbiasa, dan lebih memilih menggunakan sesuatu yang instan, selain pengelolahannya yang memakan waktu yang lama proses pupuk organik juga bisa sampai 1-2 bulan sehingga para petani lebih
memilih untuk membeli pupuk yang memiliki harga yang lebih mahal Insya Allah panen berikutnya hasilnya bisa berpotensi naik dari tahun-tahun sebelumnya dengan cara
memaksimalkan perawatan padi Ujarnya (Sabtu, 1/06/22)

Penulis: Hilma

Mahasiswa IAIN Palopo, Program Studi Ekonomi Syariah 6 F