Melalui Ajang Porseni SMPN 3 KENDARI Lestarikan Budaya Daerah

oleh -99 membaca
oleh

KENDARI, Chaneltimur.com SMP Negeri 3 Kendari menggelar Pekan olahraga dan Seni (PORSENI) dengan berbagai macam lomba, salah satuya lomba tari lulo kreasi. Lomba tersebut berlangsung di halaman sekolah SMP Negeri 3 Kendari, Selasa (19/12/23).

Tari lulo adalah salah satu tarian yang berasal dari daerah sulawesi tenggara dan menjadi budaya di Kota Kendari. Tarian ini merupakan tarian suku tolaki yang dilakukan secara massal dan bisa dilakukan oleh semua kalangan. Di Indonesia memiliki lebih dari 300 jenis tarian tradisional di berbagai daerah. Karya tari yang dihasilkan sangat sederhana baik dari sisi gerak, busana, atau iringan musik.

Sebanyak 21 grup tari yang mendaftar, yang terdiri dari kelas 7,8, dan 9. Masing-masing tim terdiri dari 7-10 orang, dengan mengenakan kostum terbaik mereka.

Sebelum lomba dimulai peserta tari berkumpul di tempat yang sudah disediakan oleh panitia, sambil mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba.

“Ada beberapa Kriteria yang nantinya menjadi penilaian, yaitu, adalah wirasa, wiraga, wirupa dan wirama, Ini menjadi dasar penilaian nantinya,” jelas Ibu Welalo, S.Pd, salah satu Kordinator Lomba dan juga guru Seni budaya.

Tampak ketegangan dari raut wajah peserta, tapi setelah mereka menari diatas panggung, tepuk tangan penonton seakan-akan memberi energi untuk memberikan penampilan terbaik mereka.

Lomba tari berlangsung meriah, semua peserta terlihat bersemangat mengikuti lomba PORSENI di SMP Negeri 3 Kendari.

Antusias peserta mengikuti lomba tari sangat luar biasa, “ternyata banyak siswa yang berbakat dan mempunyai talenta,” ujar Welalo, S.Pd.

Para penari dalam Tari tradisional (lulo) butuh kombinasi kecerdasan, antara lain kecerdasan tubuh, kecerdasan memahami gagasan koreografer, dan kecerdasan menghafal gerakan.

Dalam keterangan yang sama ibu Mihartin, S.Pd juga mengatakan, para peserta sangat luar biasa, mereka menari dengan penuh semangat dan enerjik.

“Semua tampil dengan baik dan hasilnya luar biasa, karena dukungan dari wali kelas tentunya,” ucapnya sembari tersenyum.

Pada kesempatan yang sama kepala SMP Negeri 3 Kendari saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan “Generasi saat ini telah kehilangan identitas sosial dan budaya dengan mengakomodasi budaya dan gaya hidup yang tidak sesuai dengan norma dan etika masyarakat kita, maka hal ini dilaksanakan sebagai bentuk pelestarian nilai-nilai budaya dan peningkatan sadar budaya yang ditanamkan kepada peserta didik agar lebih cinta, peduli, terhadap nilai nilai budaya,” ujar Sabil, S.Pd., M.Pd dalam keterangan resminya, Selasa (19/12/2023)

Dikatakannya, lembaga pendidikan akan selalu memberikan dukungan dalam pelestarian dan pengembangan nilai sosial budaya. Semoga melalui kegiatan PORSENI ini juga dapat menggali minat dan bakat siswa di bidang seni dan dapat meningkatkan kreativitas, dan memotivasi peserta didik untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya masing-masing,” tambahnya

”Kegiatan ini juga sangat sejalan dengan roh kurikulum merdeka yang penekanannya pada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) artinya lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah memiliki peranan penting dalam memperkenalkan sekaligus melestarikan budaya melalui praktik baik merdeka belajar dalam mendukung pelaksanaan kurikulum merdeka ini pada pelaksanaan kokurikuler”. tutupnya
(Kahar)