Soal Galian Golongan C, Bupati Wakatobi Dilema

oleh -445 membaca
oleh

Chaneltimur.Com,WAKATOBI – Diketahui Imbas dihentikannya aktivitas penambangan galian C ilegal di Wakatobi, berdampak pada mandeknya sejumlah pembangunan pemerintah dan masyarakat, pasalnya material yang digunakan berasal dari tambang ilegal tersebut

Menanggapi hal itu saat di konfirmasi chaneltimur.com melalui via telfon Bupati Wakatobi mengatakan,untuk solusi tambang galian C pihaknya belum bisa mengambil keputusan namun dan akan didiskusikan dengan pihak-pihak terkait karna saat ini pihaknya masih sementara disibukan dengan agenda-agenda besar daerah Seperti Kebijakan umum anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara(KUA-PPAS) Perubahan, KUA-PPAS Anggaran Pendapatan Belanja Daerah(APBD)tahun 2022 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD)

“akan kita diskusikan dengan pihak terkait, baik pemerhati lingkungan kemudian kepolisian dan sebagainya termasuk Pemerintah Daerah dan para pengusaha jalan keluarnya bagaimana, karena tidak bisa kita terlalu optimis untuk ini, karna perizinan kan bukan dikita lagi tapi dipusat” ucapnya, Sabtu(07/08/2021)

Menurutnya, pembangunan pemerintah dan masyarakat tidak boleh terhenti, mestinya keadaan seperti ini disadari dari dulu bahwa untuk melakukan aktivitas penambangan harus memiliki izin, namun kenyataannya sengaja dibiarkan tidak ada yang diberikan izin dari dulu

“seandainya dari dulu diberikan izin kan kita aman-aman saja, dulu ada pembiaran-pembiaran, akhirnya kejadiannya begini mau salahkan siapa” ujarnya

“kita pun juga dipemda dilema kita mau membangun pada akhirnya kita takut sementara itu adalah kebutuhan, masyarakat juga begitu” tambahnya

Selain itu Haliana Mengungkapkan, saat ini pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah terus berjalan terkait material galian C yang dibutuhkan pada pembangunan tersebut ia tidak tahu di suplai dari mana

“Kenyataannya binongko tomia kaledupa jalan terus, terkait kebutuhan material C Saya tidak tahu seperti apa mereka mensuplai” ungkapnya,

Lanjutnya, terkait masyarakat yang memerlukan material galian C untuk pembangunannya agar tidak terhambat setelah dihentikannya aktivitas penambang ilegal, bisa dilakukan dengan cara-cara tradisional seperti mengambil timbunan atau kerikil dikebun masing-masing

“dari dulu kan pondasi-pondasi rumah yang ada itu diambilkan dari bahan yang ada di kebun masing-masing, ada kerikil kemudian kita tutupi pasir atau tanah baru kita bikin floor dari dulu begitu” bebernya

Dikatakan Haliana, sebenarnya kalau hanya konsumsi masyarakat tidak terlalu banyak yang paling banyak membutuhkan material galian C adalah proyek-proyek yang dibangun oleh pemerintah, namun hal itu tidak mempengaruhi serapan anggaran daerah karna kegiatan pembangunan pemerintah yang membutuhkan material golongan C bisa dialihkan ke kegiatan lain yang tidak membutuhkan material tersebut

“Nda ada pengaruhnya dengan serapan anggaran, paling di bawah ke kegiatan pembangunan yang lain yang tidak membutuhkan material galian C” katanya

(Sumardin)