Chaneltimur.Com, Luwu Timur – 26 Maret 2023. Berawal dari kasus dugaan penipuan dan penggelapan yang terjadi di Desa. Alam Buana, Kec. Tomoni Timur, Kab. Luwu Timur. Yang di tangani langsung oleh pihak setempat (Polsek Tomoni Timur) dengan Laporan Polisi Nomor : LPB/12/Xll/2022/SPKT dan Surat Kapolsek Tomoni Timur Nomor : B/37/XII/2022/Reskrim.
Rihal atau biasa di sapa Korsa94m, selaku kader Komando Wilayah Gerakan Aktivis Mahasiswa Luwu Raya yang mendampingi dari awal kasus ini meminta, kepada kapolda Sulawesi Selatan untuk mengevaluasi kinerja Polres Luwu Timur yang tidak Profesional dalam melakukan penyelidikan mengenai laporan masyarakat.
Hal itu di ungkapkan oleh Korsa, lantaran Proses penyelidikan yang dilakukan oleh pihak Polres Luwu Timur dengan Nomor : SPDP/71/XII/RES.1.11/2022/Reskrim sampai hari pihak pelapor Sdr. I wayan Susantra belum mendapatkan kepastian hukum.
“Kita meminta kepada Polda Sulsel sebagai pucuk pimpinan untuk mengevaluasi kinerja Polres Luwu Timur yang kami duga mandul dalam menyelesaikan suatu perkara pidana sebab proses penyelidikan yang dilakukan oleh pihak Polres Luwu Timur sampai hari ini pelapor belum mendapatkan kepastian hukum.” Ujar Korsa.
Lanjutnya, kita sebagai masyarakat yang tentunya mengharapkan Polres Lutim ini itu betul-betul profesional dan menenggak supremasi hukum di Bumi Batara Guru dan tidak memandang siapa pun dia untuk menyelesaikan proses perkara pidana/perdata, namun faktanya tidak ada progres yang di lakukan sampai hari ini dan inilah yang membuat kita memita kepada Polda Sulsel untuk mengevaluasi kinerja Polres Lutim. Tegas Korsa
Hal senada di sampialan oleh I Wayan Susantra selaku korban yang menginginkan kasus ini segera terselesaikan dan mendapat kepastian maupun keadilan hukum.
“Kami masyarakat kecil ingin mendapatkan keadilan dan tidak ada diskriminasi. Saya berharap agar kasus ini bisa cepat ditangani dan diselesaikan oleh aparat penegak hukum karena sampai hari ini kejelasan dari kasus ini tidak ada, apalagi kasus penipuan dan penggelapan ini memakan banyak korban.”Tutur I wayan susantra. (Tim Media)