Kementerian Perdagangan Beri Sinyal Bantu Pemkot Baubau Bangun SRG dan Pasar

oleh -22 membaca
oleh

Chaneltimur.com. Baubau, Sultra- Lobi-lobi yang dilakukan oleh Pemkot Baubau seperti yang disampaikan oleh Sekda Baubau Dr Roni Muhtar, M.Pd kepada Kementerian Perdagangan melalui proposal terkait beberapa program yakni pasar rakyat dan Sistim Resi Gudang (SRG), ternyata mendapat sinyal dari Kementerian Perdagangan. Bahkan, Wakil Menteri Perdagangan RI Dr Jerry Sambuaga saat malam ramah tamah dan jamuan makan malam Pemkot Baubau bersama Kementerian Perdagangan dan Pangdam VII Hasanuddin di rujab Wali Kota Baubau Rabu malam (26/5/2021)menyampaikan akan membantu Permkot Baubau untuk mewujudkan SRG dan pasar rakyat.

Menurut Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, salah satu yang menjadi prioritas dari Kementerian Perdagangan saat ini adalah pasar dan SRG (Sistim Resi Gudang). Apalagi, SRG ini dibawah Kementerian Perdagangan sehingga pihaknya menyadari konsep SRG ini sangat penting untuk masyarakat. Sebab, dirinya melihat banyak petani, banyak nelayan, pelaku komoditas ketika sudah mempunyai komoditas yang akan diperdagangkan maka petani, nelayan ataupun pelaku komoditas lainnya tidak punya tempat untuk penyimpanan barangnya. Akibatnya, petani ataupun nelayan dan pelaku komoditas lain menjual harga yang tidak menguntungkan khususnya pada saat panen dan ini terjadi di seluruh Indonesia dan menimbulkan kerugian karena terpaksa menjual ketika panen dan harga turun yang tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Karena itu, kata politisi Partai Golkar ini , Kementerian Perdagangan memberikan solusi untuk membangun gudang-gudang yang dinamakan dengan SRG. Sebab ketika ada gudang dan memberikan izin membangun SRG maka petani, nelayan ataupun pelaku komoditas lainnya dapat menyimpan barang komoditasnya di gudang-gudang tersebut lebih dari 3 sampai 6 bulan. “Jadi ketika harga sudah mulai naik petani sudah bisa menjual komoditasnya dengan harga yang menguntungkan. Selain itu , petani juga bisa mendapatkan pinjaman dari bank karena barang yang disimpan itu diagungkan ini sebagai instrumen tunda jual pada saat harga barang turun juga bisa dijadikan alat untuk menjadikan pinjaman. Dan ini bisa menghindari tantangan-tantangan atau isu selama ini sebab mungkin banyak petani menjual kepada tengkulak. Sehingga, ini yang dicoba untuk jadikan solusi,”katanya.

Saat ini tambah Jerry Sambuaga, Kementerian Perdagangan sudah memberikan izin SRG sebanyak 123 di seluruh wilayah di Indonesia. Namun izin SRG yang sudah dikeluarkan tersebut tetap dipantau oleh Kementerian Perdagangan dengan tujuan untuk memastikan SRG ini dijalankan. Karena, meskipun izin telah dikeluarkan dari Kementerian Perdagangan tetapi implementasi dan pelaksanaannya menjadi domain dari pemerintah daerah. Oleh sebab itu, menjadi perhatian bersama untuk bersinergi hubungan horizontal -vertikal dengan baik serta dibutuhkan suport dari Wali Kota dan Bupati khususnya yang bersama-sama dengan Kementerian Perdagangan untuk memastikan pelaksanaan program ini jalan.

Lebih lanjut dijelaskan, sebagai tindak lanjut dari program SRG ini maka Kementerian Perdagangan juga sudah melakukan MOU dengan salah satu Bank BUMN di pusat untuk skema pembiayaan sebab diketahui banyak yang menjadi tantangan di daerah-daerah dimana gudang ada tapi pengelolaan belum ada serta pembiayaan susah. Hal ini dikarenakan tidak adanya skema pembiayaan dari Bank.”Kementerian Perdagangan bekerja keras untuk memastikan itu supaya tidak terjadi dengan cara kita melakukan MOU dengan Bank yakni BRI. Dan disitu sudah ada dukungan dari Bank BRI untuk memastikan ada suport para pelaku kita untuk mengelola gudang. Jadi kita tidak memikirkan gudangnya saja tapi skema pembiayaan untuk memastikan berhasil. Kemudian, kami juga memastikan sisi penjualannya sebab ditahu bersama memang petani sudah ada jalur untuk menjual tetapi untuk lebih maksimal lagi kami melakukan MOU dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Seluruh Indonesia (Aprindo). Dan ini artinya seluruh ritel di seluruh Indonesia tokoh-tokoh seperti hipermart nanti barang komoditas pelaku usaha masuk ritel-ritel. Memang tidak semua tapi paling tidak alternatif supaya ada tempat bagi pedagang khususnya UMKM untuk jualan. Dan ada 20 komoditas yang bisa di SRG kan. Nanti lengkap listnya mulai dari gabah, kopi , bawang merah, jagung, ikan dan seterusnya. Jadi petani dan nelayan punya barang komoditas tidak tahu simpan dimana gunakanlah SRG,”jelasnya.

Sedangkan untuk Pasar, Waki Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga mengakui menjadi perhatian bersama karena di seluruh Indonesia itu pasti salah satu fokus adalah soal pasar yang merupakan tempat berkumpulnya masyarakat untuk melakukan jual beli, transaksi dan seterusnya. Oleh sebab itu, pihaknya mempersilahkan mempersilahkan Wali Kota Baubau Dr H AS Tamrin, MH untuk menyerahkan proposal kepada Kementerian Perdagangan RI dan selama sesuai prosedur, anggaran ada Insya Allah akan diberikan kepada Pemkot Baubau.

Sementara itu, Wali Kota Baubau Dr H AS Tamrin, MH mengungkapkan, harus ada sinergitas lintas horizintal dan sinergitas antar sektor antar daerah yakni Wakatobi, Buton, Baubau, Buteng dan Busel yang kesemuanya punya potensi masing-masing. Dan diberi ruang untuk berkembang yang selanjutnya didorong seperti halnya, Wakatobi sebagai salah satu destinasi wisata bagaimana caranya didorong dengan mempersiapkan segala fasilitas pendukung di Baubau agar para wisatawan ke Wakatobi betah di sana. Begitu pula dengan Aspal yang di Buton. Kemudian juga perikanan ada potensinya di Buton, Buteng, Busel dan Wakatobi. Bagaimana modelnya untuk berkembang tentunya ada sentral distribusi produk-produk tersebut.

AS Tamrin mengajak semua kepala daerah yang ada didalam cakupan wilayah Kepton untuk bahu membahu saling mendukung membangun daerah sebagaimana yang telah dilakukkanya beberapa hari lalu menandatangani MOU dengan Wali Kota Kendari yang tujuannya adalah untuk saling mendukung produk -produk. “Landasan semua ini adalah PO 5 yang nilai-nilai universal sudah ada sejal dahulu kala tinggal kita mau pake atau tidak. Ini pula akan membawa suasana yang aman, damai, tentram, harmonis,”ungkapnya.

Ditempat yang sama, Pangdam VII Hasanuddin Mayjend Muh Safei Kasno memohon dukungan dan doa kepada seluruh Pemerintah dan masyarakat Sultra agar dapat melaksanakan tugas sebagai Pangdam VII Hasanuddin sehingga berjalan lancar dan sukses. Selain itu, kepada Bupati dan Wali Kota yang ada di Sultra dikarenakan rentang kendali yang cukup luas, agar ikut mengawasi prajurit Kodam VII Hasanuddin.

(Kahar)