Luwu Utara,Chaneltimur.Com — Diduga dalam pengaruh minuman keras Wahyu Kepala Desa Minanga Tallu, Kecamatan Sukamaju, Kabupaten Luwu Utara di hajar warganya usai melakukan peneguran di salah satu cafe hiburan malam yang terletak di Cakaruddu, Desa Minanga Tallu, Kecamatan Sukamaju, Kabupaten Luwu Utara, Sabtu (26/11/2022) malam.
Menurut keterangan saksi yang enggan disebutkan namanya menuturkan bahwa, awalnya ia mendengar suara letusan dan mereka fikir suara letusan itu dari speaker.
“Awalnya kami fikir yang meletus itu speaker, tapi ternyata itu suara lemparan batu dari Kepala Desa,” ucap saksi tersebut Minggu (27/11/2022).
Dengan aksi arogannya, Wahyu Kades Minanga Tallu ( metal ) mendatangi cafe bunda Meli sambil mengatakan ‘mengapa kalian masih karaokean sedangkan di cafe sebelah sudah memutar musik Dj’.
Sementara itu”Di Cafe Jabal memutar musik Dj karena mereka ada tamu sedangkan di Cafe Bunda meli tak ada tamu, hanya orang dalam saja yang sedang karaokean,”
Kepala Desa yang kembali
hendak melempar pintu Cafe Bunda Meli dengan batu, kebetulan di depan Cafe tersebut ada dua pemuda dan menyapa pak desa tersebut, ‘kenapa begitu pakde, kami ini masyarakatmu’.
Kemudian tak terima ditegur oleh dua pememuda tersebut, Wahyu Pak Desa Minanga Tallu mencekik salah satu leher pemuda tersebut sambil memegang batu dan berteriak mencari operator Cafe,” jelasnya.
Terbawa emosi pemuda itu meninggalkan cafe dan mengatakan ‘panggil teman-teman yang lain’. Mendengar ucapan tersebut, Wahyu langsung mengatakan ‘matesse toda teh maneh peak-peak (kurang ajar ini anak kecil)’.
“Setelah pemuda itu pergi, Pak Wahyu langsung mengejar sambil membawa batu. Berselang beberapa menit kemudian, datanglah teman Pak Desa meminta maaf ke pemilik Cafe Bunda Meli dan mengatakan ‘maaf Bunda mabok tadi itu Pak Desa, sama ka minum di Cafe Jabal, pangkasnya.
Sementara itu, ditempat terpisah Kepala Desa Minanga Tallu mengatakan bahwa ia mendapat laporan warga bahwa ada sebuah cafe yang beroperasi (karaokean) lewat dari pukul 23:00 wita dan sangat mengganggu ketenangan warga sekitar.
Sementara semua cafe yang ada di Desa Minanga Tallu membuat pernyataan batas beroperasi (Karaoke)sampai pukul 23:00 wita.
Tapi kenyataannya ada satu cafe yang melanggar dan saya kesana untuk menegur,” ungkap Wahyu.
Lanjutkan Wahyu, mungkin terduga pelaku tidak terima saya menegurnya sehingga ia mengeluarkan kata-kata ‘saya akan panggil teman-teman yang lain’.
“Karena mendengar ucapan pemuda tersebut, saya mengikutinya sampai ke rumahnya yang terletak di Dusun Posaang sekitar pukul 23:30 wita dengan tujuan ingin memberikan nasehat tapi nahasnya sesampai di sana saya langsung di pukul dan dikeroyok bahkan sempat diseret,” terang Wahyu Kades Metal ( minanga tallu ).
Ia juga mengatakan ada salah satu warganya yang babak belur karena melakukan peleraian.
Wahyu Kades Metal “Ada satu warga saya babak belur hingga berdarah karena melerai saya sa’at di koroyok oleh mereka ” ujarnya.
Saat awak media mengkonfirmasi apakah Pak Desa Minanga Tallu saat itu dalam keadaan mabuk minuman keras, ia membantah hal tersebut.
Wahyu Kades Metal “Saat itu saya tidak mabuk dan tidak mengkomsumsi minuman keras,” kuncinya.
Sementara itu, sala satu pelayanan Cafe Jabal mengatakan bahwa sebelum Pak Desa Minanga Tallu ke cafe Bunda Meli, ia sempat minum minuman keras di Cafe Karoke Jabal.
Pelayan Cafe Jabal “Sebelum ke sebelah, Pak Desa di sini bersama temannya dan sempat menimun minuman keras,” ucapnya. (Marwan)