HUT ke-59 PWGT Klasis Kalaena : Pesan tentang Iman, Keluarga, dan Keteladanan

oleh -29 membaca
oleh

LUWU TIMUR, Chaneltimur.com – Balutan seragam hijau toska berpadu dengan shall khas Toraja memenuhi tenda di sisi kiri dan kanan Gereja Toraja Jemaat Wonosari, Desa Cendana Hitam, Kecamatan Tomoni Timur, Sabtu (13/12/2025). Sekitar 500 anggota Persekutuan Wanita Gereja Toraja (PWGT) Klasis Kalaena berkumpul merayakan Hari Ulang Tahun ke-59, sebuah momentum syukur sekaligus perjumpaan iman lintas jemaat.
PWGT Klasis Kalaena menaungi jemaat dari empat kecamatan di Kabupaten Luwu Timur serta sebagian wilayah Sulawesi Tenggara. Perayaan ini dihadiri Camat Tomoni Timur Yulius, Kapolsek Tomoni Timur, Ipda Jefir Alang Ramba,Ketua Badan Pekerja Klasis Kalaena, Ketua PWGT Klasis Kalaena Jean Gloria Lengkong, para pendeta Gereja Toraja se-Klasis Kalaena, Kepala Desa Cendana Hitam I Made Sudarsana, serta pengurus dan anggota PWGT dari berbagai jemaat.

Kegiatan HUT diawali dengan ibadah bersama yang dipimpin Pdt. Aprilianto Tamma, M.Th., Kons. Suasana ibadah berlangsung khidmat, menegaskan perayaan ini bukan sekadar seremoni, melainkan ungkapan syukur atas perjalanan panjang pelayanan kaum perempuan Gereja Toraja.
Dalam sambutannya, Ketua PWGT Klasis Kalaena Jean Gloria Lengkong menyampaikan bahwa perayaan HUT ke-59 diikuti 21 jemaat. Rinciannya, dua jemaat dari Kecamatan Angkona, tiga jemaat dari Kecamatan Kalaena, lima jemaat dari Kecamatan Mangkutana, dua jemaat dari Kecamatan Tomoni, enam jemaat dari Kecamatan Tomoni Timur, serta tiga jemaat dari Sulawesi Tenggara yang berhalangan hadir karena jarak yang cukup jauh.
“Yang menarik, lomba Gora-gora Tongkon yang biasanya diikuti bapak-bapak, kali ini ibu-ibu juga tidak mau ketinggalan,” ujar Jean Gloria, yang juga menjabat Ketua TP PKK Kecamatan Mangkutana, disambut senyum dan tawa peserta.

Camat Tomoni Timur Yulius dalam sambutannya mengucapkan selamat ulang tahun kepada PWGT Klasis Kalaena. Menurutnya, usia 59 tahun merupakan usia yang matang bagi sebuah organisasi gerejawi. “Saya berharap, dengan usia yang semakin dewasa, PWGT mampu terus mengayomi dan membina anggotanya untuk hidup dalam iman,” katanya.

Ia juga mengaitkan perayaan HUT ini dengan lomba paduan suara yang digelar. Bagi mantan wartawan ini, kemerduan suara saat memuji Tuhan seharusnya tercermin pula dalam kehidupan keluarga. “Semerdu apa pun suara kita di gereja, itu harus sama merdunya saat menyapa anak-anak di rumah. Ketika anak ditegur dengan nada keras, yang mereka ingat bukan kesalahannya, tetapi nada bicara kita,” ujarnya.

Pesan itu, menurut camat Tomoni Timur menegaskan peran strategis perempuan, khususnya ibu-ibu PWGT, sebagai teladan dalam keluarga Kristen. Ia berharap PWGT terus menjadi panutan, bukan hanya di lingkungan gereja, tetapi juga dalam kehidupan rumah tangga dan masyarakat.

Perayaan HUT PWGT ke-59 ini dirangkai dengan berbagai kegiatan, termasuk lomba Gora-gora Tongkon dan lomba paduan suara, yang diikuti PWGT jemaat se-Klasis Kalaena. Di balik perlombaan dan kebersamaan itu, tersimpan pesan kuat tentang iman, keteladanan, dan peran perempuan dalam membangun keluarga yang berakar pada nilai kasih.

Berikut juara lomba HUT PWGT ke 59 SE Klasis Kalaena

Lomba Gora2 Tongkon :
Juara 1. Cabang kebaktian Passokkoran
Juara 2 Jemaat Moria Pangala
Juara 3 Jemaat Kalaena
Harapan 1 jemaat Buyuntana
Harapan 2 Jemaat Rantetowu
Harapan 3 Imanuel Cendana Hitam

Lomba Paduan Suara
Klp A :
Juara 1 Jemaat Kalaena
Juara 2 Jemaat Wonorejo
Juara 3 Jemaat Rantetandung
Klp B
Juara 1 CK. Siloam
Juara 2 Jem. Sion Balai Kembang
Juara 3 Jem Moria Sumber Makmur (Red)