Dua Petahana di Toraja Utara Bakal Gaet Aktivis LSM Jadi Cawabup

oleh -12 membaca
oleh

Toraja Utara, Chaneltimur.com – Belajar dari pengalaman sebagai bahan evaluasi selama satu periode pemerintahan, dua Petahana Bakal Calon Bupati Toraja Utara, yakni Yohanis Bassang (Ombas) dan Frederik Victor Palimbong (Dedi), jika terpilih ingin memperketat pengawasan dengan memaksimalkan fungsi pengawasan guna memperkecil potensi penyimpangan agar tercipta good and clean governance.

“Berbagai risiko mungkin timbul saat memerintah akan dipikirkan petahana. Seperti potensi terjadinya penyimpangan atau penyelewengan keuangan serta proyek di lingkungan birokrasi pemda,” ujar Haeruddin, seorang pengamat politik di Makassar. Lemahnya pengawasan di daerah seperti Toraja Utara, katanya, akan memberi ruang perbuatan melawan hukum seperti melakukan penyelewengan.

“Bagi Bupati dan Wakil Bupati Toraja Utara sekarang, ini tentu tidak boleh terjadi apalagi mau berulang terjadi. Karena itu saya melihat ke depan keduanya akan mencari pasangan atau bakal calon wakil bupati yang lebih bisa mengemban fungsi pengawasan itu. Paling tidak sosoknya berpengalaman di bidang pengawasan atau kontrol masyarakat,” bebernya.

Haeruddin mengaku, ikut memantau perkembangan politik pilkada di Toraja Utara dengan melihat survei dan polling yang ada. Menurut dia, jika melihat kondisi saat ini dengan kebutuhan yang ada terkait misi pengawasan itu, dengan melihat sejumlah nama figur yang beredar saat ini, Haeruddin menganggap Aktivis Antikorupsi, Tommy Tiranda, bisa menjadi pilihan dan kebutuhan bagi Toraja Utara.

Dia memprediksi dua petahana, Ombas dan Dedi, yang akan maju sebagai cabup, bakal menggaet sosok yang juga jurnalis senior itu. “Saya melihatnya begitu, pilihan paling tepat ke aktivis antikorupsi itu. Karena dari nama yang ada terpublikasi dengan latar belakangnya sebagai aktivis paling klop dan tidak diragukan lagi, serta familiar,” terangnya.

Diketahui, Drs. Tommy Tiranda adalah jurnalis senior yang banyak berkiprah di dunia jurnalisme investigasi. Karena kepiawaiannya dalam menginvestigasi kasus khususnya kasus korupsi dan lainnya, ia sering diminta menjadi konsultan NGO khususnya untuk pengawasan serta kontrol sosial. Ketua Toraja Transparansi ini juga dikenal sebagai Presidium AMTAK (Aliansi Masyarakat Toraja Anti Korupsi). (red)