Luwu Timur, Chaneltimur.com – Camat Tomoni Timur, Yulius, mengajak generasi muda, khususnya para pemuda Gereja Masehi Injili Indonesia (GMII), untuk menjadi terang di dunia digital. Ajakan tersebut disampaikan saat menjadi narasumber dalam kegiatan Youth Camp GMII Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat yang berlangsung di Gereja GMII Jemaat Galilea, Desa Purwosari, Kecamatan Tomoni Timur, Kamis (3/7/2025).
Dalam kegiatan bertema “Berakar,Bertubuh dan Berbuah di dalam Kristus ” tersebut, mantan Sekdis Kominfo Lutim ini menyampaikan pentingnya peran pemuda Kristen dalam membawa nilai-nilai kasih dan kebaikan di ruang digital. Ia menilai, perkembangan media sosial yang begitu cepat telah membawa perubahan besar dalam cara anak muda berinteraksi dan menyampaikan pendapat.
“Dulu, kita menulis diari. Sekarang, kita menulis di story. Dulu orang datang ke gereja untuk mencari damai, sekarang banyak yang mencari validasi di media sosial,” ujarnya.
Menurut dia, media sosial ibarat pisau bermata dua. Jika digunakan dengan bijak, media sosial dapat menjadi alat yang membangun. Namun jika tidak, justru dapat menyakiti dan menimbulkan perpecahan.
“Kita hidup di dua dunia, dunia nyata dan dunia maya. Maka sebagai pemuda Kristen, kita tidak boleh hanya menjadi terang di gereja. Kehidupan digital kita juga harus mencerminkan nilai-nilai kekristenan,” katanya.
Camat yang juga mantan wartawan ini juga mengingatkan pentingnya kesadaran digital di kalangan pemuda gereja. Ia mengajak peserta Youth Camp untuk lebih berhati-hati dalam setiap unggahan maupun komentar di media sosial.
“Sebelum memposting sesuatu, tanya diri kita : apakah ini membangun, mencerminkan kasih, atau justru menyakiti? Apakah ini layak ditiru, dan apakah Tuhan akan tersenyum melihatnya?” tuturnya
Ia berharap, kegiatan Youth Camp ini tidak hanya mempererat kebersamaan antarpemuda dari lima wilayah GMII yang hadir, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat karakter dan spiritualitas anak muda Kristen dalam menghadapi tantangan era digital.
Kegiatan Youth Camp GMII Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat berlangsung selama tiga hari, mulai 3 hingga 5 Juli 2025. Beragam kegiatan dilaksanakan, mulai dari olahraga, pembinaan iman, hingga seminar rohani. Peserta berasal dari berbagai wilayah yang tergabung dalam Sinode GMII. Red.