Viral,…Usai Perkelahian Siswa, Polres Jeneponto Gelar Pembinaan di MTsN 1 Jeneponto

oleh -11 membaca
oleh

Jeneponto, Chaneltimur.com –  Menindaklanjuti viralnya video perkelahian antar siswa, jajaran Polres Jeneponto turun langsung untuk melakukan pembinaan dan penyuluhan di MTsN 1 Kelurahan Balang, Kecamatan Binamu, Kamis (11/12/2025). Kegiatan yang dimulai pukul 11.30 WITA ini dihadiri oleh seluruh komponen sekolah.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kasat Binmas Polres Jeneponto, AKP M. Natsir, S.Sos., didampingi oleh Kapolsek Binamu AKP Sukhardi, S.H., Kaurbin Ops Reskrim IPDA Akrif, S.Sos., beserta personel Polsek Binamu dan Sat Binmas Polres. Dari pihak sekolah, hadir Kepala Sekolah, seluruh guru, staf, serta siswa-siswi MTsN 1 Jeneponto.

Dalam pembinaannya, Kasat Binmas AKP M. Natsir menyampaikan himbauan penting kepada para siswa siswa.

“Agar sesama siswa saling menghormati dan menghargai untuk menjaga keamanan dan ketertiban di sekolah serta siswa patuh kepada guru dan taat pada aturan tata tertib di sekolah,” Himbau AKP Natsir.

“Siswa siswi agar menjauhi Narkoba, minuman keras, dan obat-obatan terlarang lainnya yang dapat merusak masa depan,” Harap Kasat Binmas

Kapolres Jeneponto, AKBP Widi Setiawan, S.I.K., M.I.K., melalui pesannya yang disampaikan dalam kegiatan tersebut menekankan posisi strategis para pelajar. “Siswa siswi adalah generasi penerus pejuang bangsa yang kelak akan menjadi harapan dalam membangun Indonesia, agar mampu bersaing dengan bangsa lain di dunia,” ujarnya.

Melalui pembinaan langsung ini, Polres Jeneponto berharap para siswa dapat tumbuh menjadi pelajar yang berkarakter, berdisiplin, serta memiliki ketahanan diri dari pengaruh pergaulan negatif. Langkah ini diambil untuk memulihkan dan menciptakan kembali lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan kondusif bagi proses belajar mengajar.

Kegiatan ini menjadi bentuk respons cepat dan komitmen Polres Jeneponto dalam menangani potensi gangguan kamtibmas, khususnya di kalangan pelajar, dengan pendekatan pre-emptif melalui komunikasi dan pembinaan sehingga permasalahan dan peristiwa perkelahian yang terjadi tidak terulang kembali dan menjadi yang pertama dan terakhir. (*)