Bulukumba, Chaneltimur.com – Tujuh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulukumba menuai sorotan tajam setelah lebih memilih melakukan perjalanan dinas serentak daripada menghadiri forum penerimaan aspirasi dari Aliansi Masyarakat Bersatu (Asatu). Aspirasi tersebut mendesak pembentukan Panitia Khusus (Pansus) terkait pengawasan Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Pendidikan tahun 2024. Rabu, 11 Desember 2024.
Menurut Ketua Asatu Try Wahyudi Nur, Aksi yang dijadwalkan di kantor DPRD Bulukumba pada Rabu pagi gagal menghasilkan diskusi substantif karena anggota dewan yang jadi penerima aspirasi justru sibuk melakukan perjalanan dinas. Kami hadir dengan tuntutan pembentukan Pansus DAK 2024 Dinas Pendidikan. “Kami kecewa karena perjuangan kami tidak dihiraukan. Pansus DAK sangat penting untuk memastikan transparansi anggaran pendidikan,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan Informasi anggota dewan yang kebetulan menerima aspirasi, ketujuh anggota dewan tersebut tengah melakukan perjalanan dinas yang semestinya ini hari jadwal mereka menerima aspirasi.
Sejumlah pihak, turut mengkritik langkah kinerja DPRD Kabupaten Bulukumba. Dalam kondisi seperti ini, seharusnya prioritas mereka adalah menerima aspirasi masyarakat, bukan berlomba-lomba melakukan perjalanan dinas. Publik kini menanti komitmen nyata para wakil rakyat dalam menjawab tuntutan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan DAK Dinas Pendidikan.
Tindakan para anggota dewan ini memunculkan pertanyaan besar terkait prioritas kerja mereka. Apakah perjalanan dinas lebih penting daripada mendengar suara rakyat yang mereka wakili? Publik akan terus memantau perkembangan ini untuk memastikan hak masyarakat tidak diabaikan. Lap.Sudirman
