Luwu Timur,Chaneltimur.com – Usai melaksanakan konferensi, pengurus Federasi Serikat Perjuangan Buruh Indonesia (FSPBI) Luwu Timur bersilahturahmi dengan Bupati Luwu Timur di rumah jabatan Bupati, Senin malam 17-1-2022.
Hadir pada silahturahmi tersebut, Presiden FSPBI, Mukhtar Guntur Kilat (MGK), ketua eksekutif FSPBI Luwu Timur hasil konferensi IV, Jufri Tosalili, ketua eksekutif FSPBI Lutim sebelumnya, Rustan Abbas, tim hukum FSPBI, majelis pertimbangan organisasi dan beberapa pengurus lainnya.
MGK membuka silahturahmi tersebut dengan menyampaikan hasil – hasil konferensi FSPBI Luwu Timur yang telah dilaksanakan pada minggu 16 januari 2022, MGK menyampaikan bahwa konferensi ini telah menghasilkan pengurus baru, draf program kerja dan resolusi baru sehingga kedepannya FSPBI Luwu Timur dapat menjadi gerbang pengawal aturan ketenagakerjaan dan menjadi mitra pemerintah.
Bupati Luwu Timur, Drs. H. Budiman Mpd, menyampaikan bahwa setelah sekian lama baru bertemu kembali dengan Mukhtar Guntur, dan ini adalah kunjungan pertama pengurus serikat pekerja ke rujab Bupati. Serikat pekerja sebagai mitra pemerintah sekiranya dapat berperan aktif mengawal persoalan ketenagakerjaan secara terbuka, Budiman menyarankan agar FSPBI membuat program workshop untuk membedah dan menganalisa persoalan ketenagakerjaan bersama pihak-pihak pengusaha dan pemerintah.
“FSPBI harus bisa membedah dan menganalisa persoalan ketenaga kerjaan, misalnya dalam hal proses penerimaan tenaga kerja, jadi setiap pihak dapat menyampaikan pandangannya secara terbuka dan dihasilkan kesepakatan. Kesepakatan inilah yang nantinya dikawal bersama Pemerintah,” kata Budiman.
Persoalan ketenagakerjaan di Luwu Timur, banyak disebabkan oleh ketidak terbukaan informasi dan kurangnya dialog dengan pengusaha kata ketua ekskab FSPBI terpilih hasil konferensi IV FSPBI Luwu Timur, Jufri Tosalili, Misalnya persoalan penerimaan tenaga kerja, penempatan sarjana Luwu Timur, persoalan upah dan lain sebagainya.
“Kami menyambut baik usulan pak Bupati untuk membuka workshop ketenagakerjaan, dan akan terus melakukan komunikasi dengan pengusaha agar persoalan tenaga kerja bisa diminimalisir,” tutup Jufri Tosalili. (RA/TIM)