Burau, Chaneltimur.com – Gerakan pramuka tidak memandang batasan usia. Prinsip dasarnya yang lebih tua bertanggung jawab membina dan mendampingi adik-adiknya. Atas dasar prinsip tersebut, pramuka merupakan media efektif untuk menempa generasi millenial ini untuk tumbuh dan mengembangkan dirinya secara optimal demi nusa dan bangsa. Melalui intensitas pendampingan ini, generasi millennial akan dibantu menemukan jati diri keutamaan hidup demi masa depan bangsa yang dalam dekade berikutnya akan menjadi tanggung jawabnya.
Sebuah kegiatan Pramuka atas inisiatif Alumni / Purna Pramuka SMPN 3 BURAU sebagai kegiatan silaturahmi Alumni, serta menjadi Wadah baru untuk berkumpul serta berbagi pengalaman baik dalam Kepramukaan ataupun Kreativitas Siswa.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh SMPN di Kecamatan Burau. TANGKAP menjadi Singkatan dari ” Temu Kangen Pramuka” Pandemi Bukan menjadi Alasan untuk tidak bertemu lagi, namun kegiatan ini adalah pemantik untuk membakar semangat yang hampir padam.
Perkemahan yang dilaksanakan selama 3 hari ini berjalan lancar dengan Tetap mematuhi protokol kesehatan. Dilaksanakan pada tanggal 11-13 Desember 2020, di Desa Cendana, Kecamatan Burau, Kab. Luwu Timur.
Kegiatan ini sangat berkesan untuk para alumni serta di dukung penuh oleh pihak SMPN 3 BURAU, dan juga disambut baik oleh warga desa Cendana yang selalu memberikan kenyamanan dalam kelancaran Perkemahan ini. Ketua Panitia, WAHYUDI J, menjelaskan, “salah satu aspek yang hendak ditumbuhkan dalam pendampingan gerakan pramuka tak lain adalah semangat pengabdian dan pelayanan”.
Menurutnya Tekad ini perlu terus ditanamkan pada jiwa-jiwa muda generasi millennial agar semakin membumi. Untuk itu gerakan pramuka yang semula bersifat ekstrakurikuler kini berubah menjadi kegiatan kokurikuler dan wajib di setiap jenjang pendidikan baik pada jenjang pendidikan dasar maupun menengah. Integrasi pramuka ke dalam pendidikan formal didasari atas pentingnya generasi milennial ini untuk mewarisi, melanjutkan perjuangan dan merawat bangsa yang telah diperjuangkan oleh para pendahulunya, tuturnya. (Anjeli/Reza Vahlevy).