Rakor Kecamatan Tomoni Timur TW II, Bahas Kamtibmas Hingga Kesehatan

oleh -3 membaca
oleh

Luwu Timur, Chaneltimur.com –  Pemerintah Kecamatan Tomoni Timur menggelar rapat koordinasi triwulanan kedua dengan melibatkan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) serta berbagai pemangku kepentingan, Rabu (3/8), di aula kantor camat.

Pertemuan tersebut dihadiri Kapolsek Tomoni Timur, Koramil Mangkutana, pimpinan unit kerja, kepala sekolah, kepala puskesmas, kepala desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Satlinmas, Satpol PP, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.

Camat Tomoni Timur, Yulius, menjelaskan rapat ini merupakan tindak lanjut dari koordinasi Forkopimda Luwu Timur yang digelar awal pekan. Salah satu agenda utama adalah membahas kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat menyusul maraknya aksi demonstrasi berujung anarkis di sejumlah daerah.

“Pertemuan ini penting agar kondisi yang terjadi di daerah lain tidak berimbas ke Tomoni Timur, yang masyarakatnya majemuk,” ujar Yulius.

Kapolsek Tomoni Timur, Ipda Jefir Alang Ramba, mengapresiasi keterlibatan seluruh unsur, termasuk Satlinmas, tokoh agama, dan kepala desa. Ia menegaskan pentingnya sinergi untuk menjaga situasi tetap kondusif. “Tomoni Timur saat ini aman. Mari kita pertahankan,” ujarnya.

Kapolsek juga menyinggung aturan jam malam bagi pelajar. Pihaknya akan menggelar patroli gabungan bersama TNI, Satpol PP, pemerintah desa, dan Linmas untuk menertibkan pelajar yang kedapatan nongkrong hingga larut malam. “Jika ditemukan, mereka akan diamankan di polsek dan orangtuanya diminta menjemput,” katanya. Langkah ini, menurut dia, menjadi bentuk “shock therapy” bagi remaja.

Senada dengan itu, perwakilan Koramil 1403-14 Mangkutana, Danpos Aryanto, mengingatkan agar kondisi aman tidak dinodai pihak yang tidak bertanggung jawab. “Semua harus terlibat menjaga keamanan,” ujarnya.

Dalam rapat yang sama, Kepala Puskesmas Tomoni Timur, Niluh Gd Sumardani, memaparkan perkembangan kesehatan masyarakat, mulai dari penyakit demam berdarah dengue (DBD) hingga HIV. “Sejak Januari hingga Juli, ada lima kasus DBD yang sebagian besar berasal dari luar Tomoni Timur. Ke depan, kami berharap kepala desa menggerakkan masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui kegiatan Jumat Bersih,” katanya. (Red)