Posko Penyintas Mengadu ke DPRD Sigi Terkait Dana Stimulan dan kelebihan Quota Huntap

oleh -88 membaca
oleh

Chaneltimur.com, Sulteng, Sigi – Sebanyak lima belas orang perwakilan penyintas yang tergabung di Posko penyintas Desa Pombewe, Desa Lolu dan Desa Jono Oge Kabupaten Sigi bersama dengan Komunitas Swabina Pedesaan (KSP) Sangurara Pombewe mendatangi kantor DPRD Kabupaten Sigi, Senin (21/6/2021) untuk menyampaikan pengaduan terkait dengan Dana Stimulan dan Hunian Tetap (Huntap) yang sampai saat ini belum maksimal terfasilitasi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi.

Pengaduan tersebut diterima langsung Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sigi serta Ketua dan Sekretaris Komisi III bersama anggota komisi lainnya, juga dihadiri BPBD Kabupaten Sigi di salah satu ruangan komisi DPRD Sigi, dalam kesempatan tersebut Imran Wakil Ketua DPRD menyatakan, “hampir tiga tahun situasi paska bencana 28 September itu, walaupun bergerak agak lambat, kita berharap semua akan pasti, semua yang berhak akan mendapatkan haknya,“.

Lebih lanjut, Imran menegaskan,“walapun secara sah normal aturan itu yang mendapatkan huntap saat ini memang diprioritaskan untuk rusak berat dan juga mereka berada di zona merah, akan tetapi kemarin disampaikan ke kami oleh PUPR, terkait kk Gendong ada ruang bahwa mereka sudah siapkan lahan 2 hektar rencana pembangunan Huntap Satelit yang tadinya akan dibangun di Desa Loru tapi sekitar 90 KK akan dipindahkan ke Huntap Pombewe, maka area yang disiapkan 2 hektar itu rencananya akan dibangunkan rumah tangga baru dan mereka yang mungkin masih mempunyai rumah yang tidak layak huni,” imbuhnya.

Sejalan dengan itu, para penyintas yang hadir menyampaikan langsung pengaduannya tentang persoalan yang mereka hadapi, Asmir peyintas asal Desa Pombewe sampai saat ini masih tinggal di dapur rumahnya yang rubuh menyampaikan sudah dua kali dimintai data tetapi sampai saat ini belum mendapatkan kepastian huntap. Begitu juga warga Pombewe lainnya, menyampaikan bahwa masih minimnya informasi khususnya di Desa Pombewe terkait dengan kepastian huntap maupun dana stimulan.
Muzakir asal Desa Lolu pun menyampaikan, “bahwa kemarin bupati sempat datang ke huntara sekitar 5 sampai 6 huntara Desa Lolu bisa menjamin seratus persen orang yang di huntara itu akan mendapatkan huntap ini bukan kata-kata saya, tapi kata-kata bupati, makanya sampai sekarang orang-orang huntara itu berharap sekali entah KK Gendong intinya berdomisili disitu, berkeluarga, yang kedua untuk status tanah huntara itu sampai kapan kepastiannya, karena status kontrak hanya 2 tahun akan berakhir, ketiga pemasangan sumur bor tapi sampai sekarang sudah 2 tahun lebih tidak ada, fasilitas umum lainnya seperti jalan dan jembatan dekat kantor desa Lolu sampai sekarang juga belum diperbaiki,” tutupnya.

Ada 4 klasifikasi problem umum di Kabupaten Sigi terkait dengan hak-hak penyintas, sesuai temuan lapangan KSP yang melakukan penelitian singkat, Pertama, penerima huntap sudah terdaftar tetapi belum terima kunci huntap. Kedua, penerima huntap sudah terima kunci huntap tetapi belum menetap tinggal di huntap, sebab huntap belum ada air, listrik dan masih ada kerusakan akses jalan. Ketiga, sudah keluar nama penerima dana stimulan tetapi belum cair dananya dan Keempat, baik huntap maupun dana stimulan belum sama sekali terfasilitasi (terdata) padahal berhak menerima.

Diketahui, data dana stimulan telah diusulkan sebanyak 12.000 KK terakomodir, tetapi saat ini baru sekitar 1000 KK dicairkan, sisa 11.000 KK belum cair, penyintas masih berharap dalam situasi ketidaktahuan apakah masih mendapatkan dana stimulan rusak ringan, sedang dan rusak berat atau tidak. Selain dana stimulan, kuota huntap berlebihan, berdasar data BPBD Kabupaten Sigi menyebutkan 972 Huntap telah siap huni tetapi akan diverifikasi kembali calon penghuni pada saat akan masuk menetap, terdiri dari 500 Huntap dari Buddha Suci, 400 Huntap dari PUPR dan 72 Huntap dari Maya Pada. Selain huntap yang siap huni, ada 194 huntap yang telah di verifikasi sejak Januari – April 2021 dan sudah dilakukan uji publik kurang lebih 400 kk selain itu juga akan dibangun 205 huntap di Desa Pombewe tetapi belum terverifikasi calon penghuninya dan juga akan ada ketambahan 300 huntap sebagai kelebihan quota yang akan disiapkan.

Firman