PERNYATAAN SIKAP “KOMITE EKSEKUTIF NASIONAL SERIKAT DEMOKRATIK MAHASISWA NASIONAL” (KEN-SDMN)

oleh -242 membaca
oleh

*PPKM DARURAT GAGAL DAN DIPERPANJANG, SELAMATKAN DAN PENUHI SELURUH HAK DASAR RAKYAT*

Jakarta,Chaneltimur.com, – Pertama-tama, kami sampaikan turut berduka cita yang mendalam kepada seluruh korban meninggal dan keluarga yang ditinggalkan serta keprihatinan kepada seluruh rakyat Indonesia yang saat ini terkonfirmasi virus covid-19. Tidak lupa juga kami sampaikan hormat yang tiada tara kepada seluruh tenaga medis dan relawan yang sampai saat ini bekerja lebih dan keras atas situasi yang buruk.

Kerja keras dan kerja lebih dari tenaga medis dan relawan bahkan dukungan dari rakyat Indonesia, kita dipertontonkan bagaimana sistem kesehatan kita sangat terbatas, bahkan sangat tidak menunjangnya antara kebutuhan pasien dengan fasilitas yang ada saat ini. Harusnya ini menjadi pelajaran yang sangat berguna bagi pemerintah Indonesia bila serius ingin mempelajarinya dan mengabdikan dirinya kepada rakyat.

Situasi ini juga menjadi pelajaran penting bagi seluruh rakyat, rakyat diperlihatkan bagaimana ketidak mampuan pemerintah Indonesia untuk menciptakan system kesehatan yang berdaulat dan mandiri, mulai dari obat-obatan, alat medis dan terakhir vaksin, semuanya bergantung pada Negara kapitalis monopoli internasional, sedangkan dan seharusnya Indonesia memiliki syarat untuk ciptakan itu semua.

Masih tingginya angka kasus yang terkonfirmasi virus covid-19 di Indonesia, pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Saat ini PPKM 4 adalah lanjutan dari PPKM Darurat yang sebelumnya juga bernama PPKM Mikro. Ini menandakan bahwa upaya pemerintah dalam menangani kasus covid-19 selalu tidak mencapai target yang ditentukan, bahkan yang lebih parah adalah bertambahnya angka kasus disaat kebijakan itu dikeluarkan dan dijalankan.

SDMN memandang terdapat pesoalan yang pada akhirnya muncul ketika berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, salah satunya menghasilkan masalah baru ketika rakyat tidak diberikan jaminan kebutuhan dasar, sedangkan pembatasan untuk berkegiatan gencar dilakukan kepada rakyat. Hal ini sangat berdampak secara langsung penghidupan rakyat yang menggantungkan kehidupannya dari aktifitas hariannya. Maka tidak heran banyak rakyat yang tetap melakukan aktivitas walaupun segala bentuk pelarangan, hukuman dijalankan, hal ini semata-mata hanya untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Sedangkan, dalam situasi saat ini juga pemerintah tidak dapat belajar banyak tentang beban penghidupan rakyat, pemerintah tidak dapat mengenal penderitaan rakyat di tengah situasi krisis ekonomi dan kesehatan ini. Seperti beban listrik, air bersih, kebutuhan kebutuhan lainnya seperti kredit yang harus dibayarkan setiap bulannya yang pada akhirnya semakin terbebani ketika tidak ada akivitas dengan adanya pembatasan. Harusnya pemerintah mampu mengeluarkan kebijakan yang menyeluruh kepada rakyat sehingga rakyat tidak terus-menerus diberikan beban hidup yang semakin mendalam dan parah.

Begitupun di sektor mahasiswa, mahasiswa dihadapkan dengan kebijakan di dalam kampus yang tidak diberikan penangguhan dan pengurangan pembiayaan ditengah situasi rakyat menghadapi pandemic, walaupun sudah banyak tuntutan tuntutan yang dilancarkan oleh mahasiswa di Indonesia, selanjutnya keadaan ini diperparah dengan adanya kebijakan PPKM yang membatasi ruang gerak rakyat untuk memenuhi kebutuhan hariannya.

Atas situasi yang dijabarkan demikian, SDMN menyatkan bahwa upaya pemerintah menekan angka terkonfirmasi positif dan korban meninggal, disisi lain penderitaan rakyat lebih mendalam yang disebakan kebijakan tersebut tidak serius untuk menjawab kebutuhan dasar rakyat. Rakyat dibatasi tetapi tidak diberikan solusi atas penghidupannya, layaknya rakyat berdiam diri tanpa makan, tanpa membayar listrik, tanpa membayar air bersih, tanpa membayar cicilan bulanan, tanpa membayar biaya pendidikan, tanpa membayar pajak, tanpa membayar kebutuhan-kebutuhan lainnya. Maka penting bagi pemerintah untuk penuhi kebutuhan-kebutuhan dasar rakyat.

*Maka dari itu SDMN menuntut kepada Pemerintah Republik Indonesia Jokowi-Ma’ruf Amin untuk :*

1. Selamatkan rakyat dari Ancaman Virus Covid-19
2. Berikan jaminan kesehatan kepada seluruh rakyat meliputi pemeriksaan, perawatan dan pengobatan termasuk vaksinasi bagi seluruh rakyat secara gratis, termasuk tes syarat perjalanan
3. Penuhi kebutuhan hidup rakyat selama PPKM 4 dan jamin penghentian sementara segala tanggungan kredit (perumahan, kendaraan, usaha, dan lainnya) sampai terselesainya penanganan covid 19
4. Berikan jaminan dan perlindungan kesehatan bagi tenaga medis, termasuk bayar penuh intensif tenaga medis
5. Hentikan PHK Sepihak bagi klas Buruh
6. Pastikan ketersediaan sarana produksi pertanian dan berikan subsidi, khususnya bagi pertanian pangan skala kecil untuk mengatasi ancaman krisis pangan dan pemenuhan Gizi dan makanan sehat bagi rakyat
7. Hentikan pembiayaan pendidikan selama pandemic dan jamin hak-hak demokratis pelajar
8. Pangkas biaya pendidikian tinggi selama pandemic dan berikan kebutuhan-kebutuhan mahasiswa sebagai penunjang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada rakyat

Demikian pernyataan sikap Komite Eksekutif Nasional Serikat Demokratik Mahasiswa Nasional (KEN-SDMN).

Jakarta, 21 Juli 2021
Hormat kami,

Raden Deden Fajarullah
Ketua Umum SDMN

CP :
Raden Deden Fajarullah 081213730919

Report : Firman