Bulukumba, Chaneltimur.com – Suasana di depan kantor Bawaslu Bulukumba memanas ketika ratusan pendukung pasangan calon bupati Jamaluddin M. Samsir dan Tomi Satria Yulianto (Jadimi) menggelar aksi. Dengan semangat membara, mereka menuntut penegakan hukum atas dugaan politik uang dan pelanggaran netralitas ASN serta kepala desa yang dituding melibatkan pasangan petahana, Andi Muhtar Ali Yusuf dan Andi Edy Manaf, Jum’at 29/11/2024.
Aksi ini menjadi suara lantang masyarakat yang menolak keras praktik kotor dalam Pilkada 2024. Spanduk dan poster berisi seruan moral terlihat memenuhi lokasi aksi. Massa juga menyampaikan orasi berapi-api, menyebut politik uang sebagai ancaman serius terhadap demokrasi dan hak politik rakyat.
“Politik uang adalah penghinaan terhadap hak pilih masyarakat! Kami di sini untuk memastikan Pilkada berjalan adil, tanpa intimidasi dan sogokan,” ujar salah satu orator dengan tegas.
Tiga Tuntutan Utama Massa untuk Bawaslu
Dalam aksi tersebut, massa mengajukan tiga tuntutan yang ditujukan langsung kepada Bawaslu Bulukumba:
1. Proses hukum bagi ASN, kepala desa, dan perangkatnya yang terbukti terlibat pelanggaran netralitas dalam Pilkada 2024, sesuai aturan hukum yang berlaku.
2. Tindakan tegas terhadap pelaku politik uang, tanpa pandang bulu, berdasarkan bukti-bukti yang telah dikantongi masyarakat.
3. Integritas penyelenggara pemilu, dengan memastikan setiap laporan pelanggaran diproses hingga ke Bawaslu provinsi, untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga tersebut.
“Jangan hanya ada nama Bawaslu dan Gakundu tapi tindakannya nol besar! Kami butuh keberanian dan ketegasan dari penyelenggara pemilu,” seru salah satu peserta aksi, yang disambut gemuruh tepuk tangan dari massa.
Politik Uang: Ancaman Nyata bagi Masa Depan Demokrasi
Para peserta aksi mengingatkan bahwa politik uang bukan sekadar pelanggaran teknis, tetapi ancaman besar bagi keberlanjutan demokrasi yang sehat. Praktik ini menciptakan pemimpin yang tidak layak, hanya berfokus pada balik modal setelah membeli suara.
“Pemimpin hasil politik uang hanya akan jadi beban bagi rakyat. Mereka tidak bekerja untuk kepentingan masyarakat, tetapi untuk kepentingan kantong pribadi,” ujar seorang peserta aksi lainnya.
Tak hanya itu, mereka juga menyoroti dampak buruk politik uang yang mengikis kesadaran politik masyarakat. Hak suara yang seharusnya digunakan secara bijak justru dipertaruhkan demi keuntungan sesaat, seperti uang atau hadiah materi.
Pilkada 2024: Momentum Perubahan
Aksi ini sekaligus menjadi pengingat bahwa Pilkada adalah kesempatan emas untuk membawa perubahan positif di Bulukumba. Massa menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk tidak tergiur oleh janji manis atau iming-iming materi yang merugikan dalam jangka panjang.
“Memilih pemimpin bukan soal uang, ini tentang tanggung jawab moral kita untuk masa depan daerah. Jangan jual suara kita, perjuangkan integritas demokrasi!” ujar seorang orator, mengakhiri orasinya dengan harapan besar.
Bawaslu Didesak Bertindak Tegas
Aksi yang berlangsung sempat memanas dan ini mendapat perhatian luas. Bawaslu diharapkan tidak hanya mencatat laporan, tetapi benar-benar menindaklanjuti segala pelanggaran, termasuk melibatkan Bawaslu provinsi jika diperlukan.
Masyarakat Bulukumba kini menunggu respons nyata dari Bawaslu dan Gakundu untuk menjaga marwah demokrasi dan menjamin Pilkada 2024 berjalan bersih, jujur, dan adil. “Kami akan terus mengawal!” seru massa sebelum membubarkan diri dengan tertib.
Lap. Sudirman