Mahasiswa Demo, Anggota DPRD Kabupaten Luwu Utara Meng’apresiasi

oleh -15 membaca
oleh

Luwu Utara, Chaneltimur.comDengan membakar ban bekas dan semangat membara, Ikatan Pelajar Mahasiswa Seko (IPMS) hari ini menggelar aksi demonstrasi . Aksi ini merupakan luapan kekecewaan masyarakat seko yang mendalam atas kondisi pembangunan dan kebijakan pemerintah daerah , yang dinilai TELAH LAMA mengabaikan kepentingan masyarakat adat Seko. Isu utama yang diangkat ” Pelosok Ter’abaikan, Pemerintah Tutup Mata ” menjadi simbol kekecewa’an dan tuntutan mendesak kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara. Kamis, 6 November 2025.

Ketua Komisi Tiga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Luwu utara’ Riswan Bibbi memberi apresiasi dan dukungan terhadap aspirasi aliansi mahasiswa seko.” Infrastruktur jalan memang harus selalu menjadi perhatian utk kita bangun secara berkesinambungan setiap tahun ,  untuk memperlancar akses ke daerah tersebut, dan juga terkait pembangunan sarana kesehatan di daerah seko lemo untuk memaksimalkan pelayanan dasar pada sektor kesehatan didaerah terpencil, ungkap singkat dan padat ketua komisi tiga DPRD luwu utara.

Aksi dimulai di depan lampu merah bandara Andi’ Jemma Masamba, dan berlanjut di depan Kantor DPRD Luwu Utara, di mana mahasiswa dengan lantang membentangkan spanduk bertuliskan “Pelosok Terabaikan Pemerintah Tutup Mata.

Tuntutan yang disuarakan bukan sekadar harapan, melainkan DESAKAN KERAS:

1.Mendesak Pemerintah Daerah lutra segera merealisasikan dana hiba dari pemerintah provinsi
2.Menuntut pemerintah daerah segera Mentranspransikan dokumen amdal PT tirta energy Cemerlang
3.Mendesk  pemerintah daerah untuk Mentranspransikan program Taranmigras, peternakan dan pertanian yang hadir di kecamatan seko
4 menolak keras kehadiran badan Bank Tanah
5.segera hentikan normalisasi kegiatan trail fan oFf- roar
6.mendesak Pemerintah Daerah untuk membangun puskesmas di seko lemo.

Massa aksi dengan tegas menyoroti kebijakan Pemerintah Daerah yang diduga TIDAK PEDULI terhadap masyarakat adat Seko.

Jenderal lapangan, Yasir Ganggaru, dalam orasinya yang membakar semangat, menyatakan, “Demokrasi bukan hanya tentang pemilihan umum, tetapi tentang pemenuhan janji politik dan amanat rakyat. Masyarakat Adat Seko telah lama menanti pemerataan pembangunan dan keadilan. Kami merasa DIABAIKAN dan HAK-HAK KAMI SEOLAH DIRAMPAS!”

Meskipun sempat bertemu dengan beberapa instansi terkait, massa aksi tetap skeptis. Dirga Amrullah Frengky Pasassa, dan Madarian, tiga senior IPMS, dengan tegas menyampaikan, “Setiap tuntutan yang diterima untuk ditindaklanjuti WAJIB ada hitam di atas putih! Ini BUKAN JANJI PALSU, tapi bukti nyata yang akan kami pegang!”

Aksi ini adalah PERINGATAN KERAS bagi pemerintah daerah untuk segera bertindak dan membuktikan komitmennya terhadap masyarakat adat Seko. Jika tidak, IPMS berjanji akan kembali dengan aksi yang lebih besar dan lebih keras, tutup wakil jendral lapangan Alpin.

Lap. Mwn