BAUBAU, Chaneltimur.com – Wali Kota La Ode Ahmad Monianse, menghadiri Rembuk Stunting tingkat Kota Baubau, Selasa (26/7/2022).
Kegiatan yang dilaksanakan di aula lantai 2 Kantor Wali Kota Baubau tersebut, turut dihadiri oleh Kapolres Baubau AKBP Erwin Pratomo, dan Sekretaris Daerah Kota Baubau Dr. Roni Muhtar, M.Pd.
Selain itu, juga turut dihadiri oleh perwakilan dari Kodim 1413/Buton, Para Pejabat Eselon II Sekretariat Daerah Kota Baubau, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kota Baubau, Perwakilan dari Kantor Kementerian Agama Kota Baubau, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Baubau Wa Ode Nursanti Monianse, S.Pd., serta Camat dan Lurah Se-Kota Baubau.
Melalui sambutannya La Ode Ahmad Monianse minta, agar intervensi mengenai pencegahan Stunting di Kota Baubau tidak hanya dilakukan oleh sektor kesehatan, namun sektor lain juga harus ikut andil. Pasalnya, tingkat keberhasilan program tersebut sangat dipengaruhi sektor non kesehatan, dengan proporsi dukungan mencapai 70 persen.
La Ode Ahmad Monianse mengatakan, dukungan tersebut di antaranya ialah melalui pembangunan sanitasi, air bersih, penyediaan pangan yang aman dan bergizi. Selain itu, yang paling utama adalah pemahaman secara baik, serta kepedulian masing-masing individu, berikut masyarakat, untuk mengoptimalkan perannya dalam upaya penanggulangan Stunting.
“Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung dalam dua tahun terakhir ini telah kita rasakan dampaknya, terutama dibidang kesehatan dan gizi masyarakat. Oleh karenanya, saya minta kepada seluruh Perangkat Daerah bersama stakeholder terkait, untuk melakukan inovasi-inovasi dalam kondisi pandemi, agar upaya pemenuhan gizi masyarakat tetap terpenuhi,” himbaunya.
Ditambahkan, prioritas utama dalam pemenuhan gizi tersebut adalah masyarakat yang rentan, seperti ibu hamil dan anak balita, dengan menggunakan kearifan lokal di masing-masing wilayah. Pihaknya juga meminta, agar Perangkat Daerah bersama Stakeholder terkait untuk tetap memantau status gizi kelompok rentan, dengan menerapkan Enam langkah pengendalian pencegahan infeksi yang tepat.
Orang nomor satu di Kota Baubau ini menyebutkan, Enam langkah pengendalian pencegahan infeksi yang tepat tersebut yakni; Pertama, integrasi program untuk menjaga gizi seimbang, dalam strategi pencegahan dan pemulihan Covid-19. Ke-Dua, mengamankan rantai pasok pangan yang sehat dan bergizi bagi kelompok rentan. Ke-Tiga, penyediaan layanan rutin gizi ibu, bayi, dan balita.
Lebih lanjut La Ode Ahmad Monianse menyebutkan, yang Ke-Empat ialah, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, dalam tata laksana gizi kurang. Ke-Lima, penyediaan layanan rutin pencegahan kekurangan zat gizi dan suplementasi gizi mikro, Dan yang Ke-Enam ialah, pengambilan data tepat waktu dan informasi pembaruan keamanan pangan melalui kolaborasi lintas sektor.
“Selanjutnya saya minta ditingkat Kelurahan, Bidan desa, dan petugas gizi puskesmas bersama kader di masing-masing kelurahan untuk melakukan penelusuran, penemuan bayi dan balita yang berpotensi stunting. Yaitu, Balita 2 bulan berturut-turut berat badan tidak naik, balita dengan gizi buruk dan gizi kurang, balita penderita penyakit kronis TB dan alergi, serta balita dengan gangguan metabolisme,” tandasnya.
Reporter Kahar