Demikian dikatakan Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Luwu Timur, Jayadi Nas, saat membuka kegiatan pendampingan Inovasi Pelayanan Publik yang diikuti para Kepala OPD, Camat dan Kepala Puskesmas se Kabupaten Luwu Timur di Aula Sasana Praja Kantor Bupati Luwu Timur, Senin (26/10/2020).
Jayadi mengatakan, sejak dilantik oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Sulawesi Selatan, hal yang pertama dirinya benahi adalah pelayanan perizinan harus berbasis aplikasi. Tujuannya agar mengurangi antrian dan memudahkan masyarakat memanfaatkan pelayanan.
“Inilah pentingnya inovasi. Saya ingatkan staf saya agar membuat aplikasi yang dapat memudahkan masyarakat untuk mengurus perizinan. Alhamdulillah sudah berhasil saya lakukan dan kini semuanya bekerja berbasis sistem. Jadi dimanapun saya berada, pekerjaan tidak ada lagi kendala karena semua bentuk perizinan sudah berjalan sesuai sistem,” jelasnya.

Hal lainnya, kata Jayadi, Inovasi tidak harus lahir dari pimpinan semata. Bawahan juga harus dilibatkan agar inovasi itu bisa berjalan dengan baik dan sesuai harapan.
Kabag Organisasi Setdakab Luwu Timur, Asmasari mengatakan, Pemerintah melakukan beberapa langkah kebijakan dengan menetapkan gerakan “One Agency One Innovation” atau gerakan satu instansi satu inovasi guna mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik yang berkelanjutan.
“Satu instansi satu inovasi adalah gerakan yang mewajibkan kepada setiap Pemerintah daerah untuk menciptkan minimal 1 (satu) inovasi pelayanan publik setiap tahunnya,” jelasnya.
“Kegiatan ini berlangsung selama dua hari 26-27 Oktober 2020 dengan narasumber dari Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Manajemen Pemerintahan, Ibu Anita, S.Sos., M.Si.” tutupnya. (hms/ikp/kominfo)