Dinilai gagal jadi penengah dalam bentrokan mahasiswa & satpol PP, IMM Bulukumba: Copot Kapolres Bulukumba

oleh -39 membaca
oleh

Chaneltimur.Com, Bulukumba – Aksi demonstrasi yang berlangsung pada tanggal 10 April di depan mall bulukumba yang di tenggarai oleh aliansi pemuda dan mahasiswa bulukumba yang berangkat dari konsolidasi penolakan Perppu cipta kerja berujung bentrok dengan satpol PP dan menjadi tragedi berdarah bagi ikatan mahasiswa Muhammadiyah sebab beberapa kader yang terlibat dengan kondisi luka-luka bahkan ada juga yang dilarikan ke rumah sakit akibat terkena lemparan batu dari kerumunan satpol PP.

setelah mempelajari hasil rekap kronologi kejadian, IMM Bulukumba menyayangkan Puluhan aparat kepolisian yang hadir pada aksi tersebut yang dinilai tidak mampu meredam bentrokan yang terjadi pada mahasiswa dan satpol PP.

Puluhan massa aksi yang mendapat tindakan represif dari satpol PP diantaranya 5 kader IMM yang terlibat harus merasakan sakitnya dari represifitas aparat saat aksi. Sekilas kronologi perlakuan aparat dalam aksi demonstrasi yang awalnya diprovokasi oleh satpol PP dan damkar mengundang reaksi dari mahasiswa karna dianggap tekanan yang diberikan oleh satpol PP dan damkar sangat kelewatan dalam menurunkan kompinya untuk mengamankan.

Agus Salim sebagai koordinator lapangan mendapat tindakan represif dari oknum satpol PP saat hendak menyampaikan kepada operator damkar agar berhenti menyiram air kepada massa aksi, “berhenti menyiram, karna ini adalah aksi damai” tapi yang terjadi Agus malah diseret ke kerumunan satpol PP dan dikeroyok oleh puluhan satpol pp.

Hal yang sama juga dialami oleh Ranggi Ilham nur saat ingin menarik Agus dari kerumunan satpol PP saat dikeroyok oleh oknum satpol PP dan mendapat tonjokan pas dibawah telinga. Riswan saputra
Didapati luka bekas tusukan kunci motor dibagian perut yang dilakukan oleh oknum satpol PP.

Jayadi Mendapat luka serius dibagian kepala setelah dihujani batu dari arah kerumunan satpol PP dan telah mendapat pelayanan di RSUD dan mendapat 4 jahitan di bagian kepala.

Rusli Ditangkap dan di bawa ke polres dan mendapat banyak pukulan di tubuh bagian vital (kelamin) oleh oknum polisi.

Luka serius juga dialami oleh Asdar saat diseret ke polres bulukumba dan mendapat banyak pukulan sampai tidak sadarkan diri saat beberapa massa aksi membawanya ke RSUD untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Sebagai respon atas insiden kelam itu, Pada tanggal 13 april IMM Bulukumba secara kelembagaan turun melakukan aksi demonstrasi di bundaran pinisi dengan pernyataan sikap “meminta Polda Sulsel untuk mencopot Kapolres Bulukumba atas kelalaiannya dalam mengkoordinir anggotanya dalam pengamanan demonstrasi” Agus Salim sebagai jenderal lapangan menyematkan dalam orasinya bahwa “aparat kepolisian digaji oleh negara tidak untuk menjadi algojo pembunuh yang beringas dan mengerikan”.

Memang sangat Sulit untuk memulihkan citra institusi kepolisian apabila para anggota-anggotanya sulit untuk berdamai dan menjadi penengah dalam setiap problem yang terjadi khususnya pada pengamanan aksi demonstrasi.

Berdasar pada insiden tersebut IMM Bulukumba dengan desakannya kepada Polda sul-sel untuk mencopot Kapolres Bulukumba menjadi masukan evaluasi atas kinerja institusi kepolisian di Bulukumba saat ini. (Tim Media)