KENDARI, Chaneltimur.com – Dugaan Kelangkaan BBM Bersupsidi Dikota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Diakibatkan ada Beberpa Oknum Calo yang Bekerja Sama dengam Pihak Pertamina.
Hal Tersebut diungkap Oleh salah Satu Pengurus lembaga Jaringan Pendamping Kebijakan Pemerintah Nasional (JPKPN) Sultra Minggu 11 September 2022.
Dugaan penyelewengan penyeludupan BBM masih berjalan lancar. penyelewengan BBM bersubsidi ada dibeberapa tempat salah satunya adalah SPBU RABAM kota Kendari.
Yang dimana berdasarkan pantauan salah satu Lembaga JPKP Nasional atas aduan warga, melihat adanya aktivitas illegal pengambilan BBM bersubsidi tanpa izin oleh beberapa calo memakai mobil yang didalamnya bermuatan jergen. Kata Ali di media Chaneltimur.
DPD JPKP Nasional sulta menyurati SPBU RABAM untuk dimintai klarifikasi nya tetapi berdasarkan laporan anggota investigasi DPD JPKP NASIONAL Mengatakan bahwa pihak SPBU RABAM yang mengaku salah satu penanggung jawab menantang lembaga JPKP NASIONAL untuk melaporkan hal itu kepihak APH dalam hal ini Polresta Kendari.
Ketua Divisi Investigasi Ali sabarno Geram mendengar pernyataan salah satu penanggung jawab SPBU RABAM sehingga hal ini akan melaporkan langsung ke Kapolres kota Kendari untuk menindak tegas SPBU RABAM kota Kendari berdasarkan Undang-undang nomor 22 tahun 2001 Tentang Minyak dan gas Numi. ( UU MIGAS )
“Dampak dari banyaknya calo mengakibatkan kelangkaan dari pada BBM bersubsidi tersebut sehingga ini berdampak pada masyarakat kecil, bukan lagi rahasia umum di setiap SPBU BBM bersubsidi belum menjelang siang sudah kehabisan stok.
Ali sabarno meminta secara tegas kepada Kapolres kota Kendari untuk turun menindak tegas SPBU RABAM , jika hal ini tidak di indahkan maka JPKP NASIONAL akan melakukan unjuk rasa di depan kantor Kapolresta kota Kendari dengan massa yang lebih banyak
Lanjut dia, Naiknya Harga BBM bersubsidi adalah masalah kita bersama jangan lagi ada polemik yang lain seperti banyak nya calo mengakibatkan kelangkaan BBM bersubsidi.tutup Ali sabarno.
Hingga Berita ini dimuat Belum ada Konfirmasi dari Pihak Pertamina , media ini akan mencoba konfirmasi
(Kahar)