Luwu Utara, Chaneltimur.com – Dalam rangka untuk mendukung program ketahanan pangan serta pengentasan kemiskinan ekstrem dari pusat, Pemerintah Desa Muktijaya Kecamatan Baebunta Selatan, Luwu Utara, melakukan berbagai langkah terobosan untuk mengakselerasi program tersebut.
Salah satunya adalah memproduksi konsentrat pakan ternak, yaitu proses mencampur berbagai bahan baku pakan, seperti dedak, jagung, bungkil, dan mineral, sesuai dengan formula nutrisi yang dibutuhkan ternak untuk menghasilkan pakan yang bermutu dan padat gizi.
Tak sulit bagi Desa Muktijaya memproduksi konsentrat pakan ternak. Mengingat, Desa Muktijaya melalui BUMDes Lestari telah memiliki mesin pencetak konsentrat pakan ternak. Di mana mesin pencetak ini dapat memproduksi pakan ternak sebanyak 350 kilogram per jam.
Kepala Desa (Kades) Muktijaya, Muhammad Yusuf A. Wani, mengatakan, pihaknya akan turut menjadi salah satu instrumen penting dalam mendukung program pemerintah pusat, utamanya dalam peningkatan ketahanan pangan, serta pengentasan kemiskinan ekstrem.
“Ada beberapa potensi yang akan kita kembangkan di sini. Salah satunya dari peternakan, yaitu kambing, ayam dan mentok, dengan memproduksi konsentrat pakan ternaknya,” ungkap Yusuf, Kamis (4/9/2025), saat ditemui di Kantor Desa Muktijaya, Baebunta Selatan.
Kendati demikian, pihaknya juga memiliki kendala dalam upaya mendukung program pemerintah pusat tersebut. Beberapa di antaranya, kata dia, adalah aspek ilmu pengetahuan dan sumberdaya manusianya. Namun, kendala tersebut sedikit dapat teratasi dengan baik.
“Alhamdulillah, beberapa kendala yang kita hadapi selama ini, kini sudah dapat kita atasi dengan melakukan berbagai pelatihan yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN Unhas, bekerja sama dengan pemerintah desa beberapa waktu lalu di Desa Muktijaya,” ungkap Yusuf lagi.
Dikatakan Yusuf, setelah masyarakat dibekali dengan pelatihan peternakan, selanjutnya mereka dibekali dengan pelatihan pembuatan konsentratnya. “Pelatihan ini diinisiasi mahasiswa KKN, dan alhamdulillah, kita sudah mulai bisa membuat konsentratnya,” imbuhnya.
“Jadi, ilmu yang diajarkan dalam pelatihan kemarin oleh adik-adik mahasiswa KKN tersebut, betul-betul sangat bermanfaat serta berdampak positif terhadap jaminan keberlanjutan dari program sektor peternakan untuk kami kembangkan juga di desa nantinya,” terangnya.
Terkait pakan ternak yang diproduksi ini, Yusuf mengatakan bahwa saat ini telah dilakukan ujicoba yang dilakukan di lokasi peternakannya sendiri. “Saat ini, kami ujicobakan di ternak saya sendiri, yaitu ternak ayam, dan kita akan terus pelajari perkembangannya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, jika uji coba tersebut dinilai berhasil, maka akan dilakukan produksi sebanyak-banyaknya untuk pengembangan pakannya. “Setelah dapat formulasi terbaik, kita akan produksi sebanyak-banyaknya, karena untuk bahan baku masih sangat tersedia,” jelasnya.
Eks Kasubag Inovasi Bagian Organisasi Setda Lutra ini juga mengajak warga desa Muktijaya untuk dapat membentuk kelompok peternakan, atau bergabung ke dalam kelompok ternak yang sudah ada. “Alhamdulillah, kelompok ternak ini sudah ada yang kami SK-kan,” ucapnya.
Tak hanya itu, lanjut dia, masyarakat yang tergabung ke dalam kelompok ternak ini, akan menjadi binaan desa sebagai penerima BLT. Sementara yang masuk dalam kategori miskin ekstrem, kita arahkan bergabung, bahkan ini diwajibkan,” tegas pria yang akrab disapa Ucu ini.
“Jadi, arah kebijakan kita untuk mengentaskan kemiskinan. Kalau ibaratnya ini memancing, bukan ikan yang dikasi, tapi kailnya, sehingga akan ada nanti terlihat perubahan dari aspek ekonominya dan tidak terus menerus bergantung pada bantuan-bantuan pemerintah,” terangnya.
Yusuf pun tak lupa menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa KKN Unhas yang memfasilitasi pelatihan SDM dan pembuatan pakan ternak dalam program kerjanya. “Terima kasih kepada mahasiswa KKN atas program kerjanya. Ini tentu sangat berdampak,” tandasnya. L/Mwn.