Jeneponto, Chaneltimur.com – Butuh perhatian pemerintah, Sekolah dasar ( SD ) Negeri 26 Binamu mengalami rusak parah Sebanyak 3 ruang kelas yakni kelas 4, kelas 5, kelas 6 dan satu unit bangunan perpustakaan butuh perbaikan yang berlokasi di dusun bungung baddo kelurahan panaikan Kecamatan binamu kab jeneponto SulSel
Kepala Upt Negeri 26 binamu Musrifah Mus, S.pd mengatakan dengan kondisi 3 ruang kelas sudah roboh plafon nya membuat aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa/i terganggu dan dinilai sudah sangat membahayakan keselamatan guru dan siswa.
“Siswa dan guru sudah merasa tidak nyaman, Saat proses belajar mengajar berlangsung”.
Kini para guru dan siswa/i SD Negeri 26 binamu sangat berharap kepada Pemerintah Kabupaten jeneponto Sulawesi selatan supaya sudi memperhatikan nasib sekolah ini. Dan juga kami berharap kepada pihak terkait bisa memfasilitasi sarana dan prasarana pendidikan seperti mobiler meja dan bangku karena siswa SD neg 26 binamu di saat siswa melaksanakan kegiatan belajar terkadang siswa duduk 3 atau 4 orang dalam satu bangku.
Lanjut Musrifah Mus S.Pd menyampaikan ke awak media bahwa kondisi sekolah ini sangat jauh dibandingkan dengan sekolah lain khususnya di Kecamatan Binamu Tetapi kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat para guru dalam mendedikasikan hidupnya untuk memajukan pendidikan terutama di SDN 26 binamu. Begitu juga dengan anak-anak yang tetap semangat datang ke sekolah untuk belajar.
Musrifah Mus .S.Pd sebagai kepala Upt mengakui bahwa kondisi sekolahnya sudah diketahui oleh pihak disdikbud Pendidikan Kecamatan Binamu. Bahkan pihaknya pernah menjanjikan akan diberikan perbaikan oleh pihak disdikbud Kabupaten jeneponto dan jajarannya, bahkan pernah datang untuk melihat langsung kondisi sekolahnya, namun sampai saat ini tidak ada realisasi, Dan kami sudah berusaha sebanyak mungkin, baik di usulkan lewat Dapodik dan jalur lain tapi tetap tidak ada respon bahkan anggota DPRD Kabupaten jeneponto pun juga pernah datang ke sekolah kami untuk melihat sendiri kondisinya. Namun sampai sekarang juga belum ada tanda-tanda permasalahan yang kami alami bisa teratasi.
Terkadang kepala Upt bersama para guru sempat berpikir, bahwa apakah sekolahnya wajar tidak mendapat perhatian atau sengaja di pandang sebelah mata/ dianaktirikan karena letaknya berada di pinggiran kota jeneponto, tuturnya”.
Mansur Lau