Luwu Utara, Chaneltimur.com – Dua pejabat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berkesempatan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan, masing-masing Kasubdit Pemulihan dan Peningkatan Perumahan Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Agus Riyanto, dan Kasubdit Inventarisasi dan Analisis Kebutuhan Kedeputian Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Syavera. Keduanya tiba di Luwu Utara, Kamis sore 20 Mei 2021, dan Jumat pagi 21 Mei 2021 langsung melakukan peninjauan.
Keduanya membawa kabar gembira bagi masyarakat Luwu Utara, yaitu BNPB kembali mengucurkan anggaran pembangunan hunian tetap (huntap) bagi korban bencana banjir bandang. Kasubdit Pemulihan dan Peningkatan Perumahan BNPB, Agus Riyanto, mengatakan, Salah satu yang diintervensi BNPB adalah pembangunan huntap bagi korban bencana banjir bandang di Luwu Utara, yang anggarannya akan ditransfer ke rekening BPBD Luwu Utara pekan depan untuk membangun 897 unit huntap.
“Dananya sudah ready (siap). Insya Allah, pekan depan kita transfer melalui rekening BPBD Luwu Utara. Dana itu untuk membangun 897 unit huntap,” ungkap Agus. Ia menambahkan, setiap kepala keluarga akan mendapat lahan seluas 8 x 19 meter yang di atasnya dibangun huntap dengan tipe 36. “Kita juga sudah lihat langsung lahan yang sudah dibebaskan Pemda Luwu Utara, yaitu lahan yang nantinya akan dibangun hunian tetap. Barusan BPBD sampaikan ada 5 lokasi,” ungkap Agus lagi.
Ia berharap, pembangunan huntap bisa secepatnya selesai agar masyarakat korban bencana yang belum mendapatkan tempat tinggal pascabencana bisa memiliki hunian yang layak dan nyaman seperti sediakala. “Kita berharap ini cepat selesai, seperti harapan ibu Bupati yang ingin menjadikan huntap ini sebagai kado tahun baru bagi masyarakat Kabupaten Luwu Utara yang menjadi korban bencana banjir bandang yang lalu,” terang Agus.
Sementara Kalaksa BPBD Luwu Utara, Muslim Muchtar, berharap agar dana huntap dari BNPB segera diterima untuk kemudian ditindaklanjuti melalui proses administrasi untuk kemudian dilakukan kontraktual dengan pihak penyedia yang nantinya mengerjakan pembangunan huntap tersebut. “Lokasinya ada beberapa titik. Jadi 897 unit itu tersebar. Ada di Desa Meli satu titik, Desa Radda (3), termasuk di Masamba dan Porodoa,” sebut Muslim.
Meski begitu, kata dia, pihaknya masih ada sedikit yang menjadi kendala, yakni Pemda masih kekurangan lahan karena ada beberapa proses administrasi yang belum rampung. “Kita masih kekurangan lahan, tapi kekurangan itu sebenarnya tinggal proses administrasinya saja yang belum selesai,” pungkasnya. Dua pejabat BNPB sejak pagi tadi melakukan peninjauan ke beberapa lokasi terdampak bencana. Mereka didampingi Sekretaris Daerah Luwu Utara, Armiady, dan Kalaksa BPBD Luwu Utara, Muslim Muchtar. (Mas/LH)