Musda V IPM yang dibuka Asisten Pemerintahan, Dohri As’hari didampingi Ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Luwu Timur, Siti Nur Ariska, Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Provinsi Sulawesi Selatan, yang diwakili oleh, Muhammad Rizal Nur, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Luwu Timur yang diwakili oleh La Besse.
“Sekarang, era generasi milenial, generasi sekarang punya cara pandang yang berbeda dengan generasi jaman dulu. Pendekatan dan formulasi harus dirubah, Lakukan pendekatan dengan gaya mereka. Formulasikan supaya menarik, jika sudah menarik saya pikir IPM akan kuat,” jelasnya.
Dohri juga berharap IPM dapat memaksimalkan perannya bukan hanya untuk pelajar tapi juga masyarakat. Bahkan IPM juga diminta berkarya untuk daerah. “Pelajar muhammadiyah dapat membantu visi dan misi Pemerintah daerah Kabupaten Luwu Timur dalam membangun masyarakat yang berkemajuan,” kata Asisten Pemerintahan.
Di akhir sambutannya, Dohri As’hari menuturkan bahwa Musda ke V tersebut harus melahirkan kepengurusan yang mau memberikan karya nyata, mau bekerja dan ingin memajukan IPM, yang terpenting adalah Amar ma’ruf nahi mungkar.
Sementara pimpinan IPM Wilayah Sulawesi Selatan, yang diwakili oleh, Muhammad Rizal Nur mengatakan, IPM harus punya gerakan baru, tidak lagi hanya menjadi wadah dalam tingkatan struktural. “IPM bergerak tidak hanya menghidupkan kadernya sendiri, tapi bagaimana kader lPM bisa menimbulkan daya tarik diluar (muhammadiyah), dan sekolah sekolah umum,” katanya.
“Saya mengapresiasi semangat dan perjuangan adinda-adinda IPM Luwu Timur. Dalam perjalanan dakwah ujian adalah sebuah keharusan untuk para kader ikatan, sebagai salah satu pembuktian kapasitas dan kapabilitas diri maka cara terbaik untuk menghadapinya adalah dengan semangat dan ikhlas,” ungkapnya. (hms/ikp/kominfo)