10 Tahun Bergabung Kemitraan Sukses Menjadi Peternak Ayam Broiler

oleh -52 membaca
oleh

Luwu Utara, Chaneltimur.com – Sistem kemitraan ayam merupakan sebuah sistem kerjasama di bidang ternak ayam khususnya ayam broiler. Kerjasama ini pada umumnya terjadi antara dua Apihak, yakni antara pıhak inti (perusahaan mitra) dengan pihak plasma (peternak). Dalam bentuk kerjasama ini, pihak inti memiliki tugas sebaga penyedia sarana produksi ternak seperti DOC, pakan, vaksin, obat-obatan, dll. Sedangkan pihakbplasma atau peternak bertugas dalam menyediakan lahan, kandang, tenaga kerja, peralatan, Diaya operasional pemeliharaan serta bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan di peternakan dan awal masuk bibit ayam sampai proses pemanenan ayam.

Ponimen merupakan salah satu pengusaha ayam broiler di Desa Sumberdadi Kec. Tana Lili Kab. Luwu Utara Sulawesi Selatan, menjelaskan bahwa dengan bergabung kemitraan ternak ayam ia mampu meraup omset puluhan juta setiap kali panen, bahkan bisa dikatakan bahwa bisnis ini merupakan bisnis yang cukup menjanjikan dengan keuntungan yang menggiurkan Ponimen sudah puluhan tahun menjalani usaha peternakan ayam broiler. Saat ini ia bermitra dengan CV Mitra Berkah Sejahtera, namun sebelum bermitra dengan CV Mitra Berkah
Sejahtera awalnya ia sempat bermitra dengan Citra Pangan Sejahtera. Dengan keuntungan kira-kira bisa mencapai 35-45 juta per periode panen, dengan total populasi 5000-6000 ekor ayam broiler.

Saya memulai usaha ini sudah bertahun-tahun yakni di mulai pada tahun
2012, yaa kurang lebih sudah ada 10 tahunan-lah. Awal mula bisnis ini lahir itu dimulai ketika saya bergabung dengan kemitraan, dimana seperti Day Old Chicken (DOC) atau bibit ayam broiler, pakan ayam, vaksin, tenaga ahli dan untuk pemasaran itu ditanggung oleh pihak perusahaan kemitraan” Ucap Ponimen, Minggu (05/Juni/2022)

Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa setiap bisnis pasti memiliki
resiko, kadang untung kadang juga mengalami rugi Dalam bermitra ayam broiler Juga seperti itu, tidak selamanya usaha ternak ayam ini membawa keuntungan secara terus menerus. “Untung ruginya kalau kita bergabung di kemitraan itu sebenamya tergantung dari bagaimana kualitas DOC atau bibit ayamnya Karena kadang kalau kualitas DOC kurang bagus itu Juga akan mempengaruhi hasilnya
nanti. Selain itu bakteri dan virus juga susah untuk ditebak kapan datangnya.
Kadang kita sebagai peternak juga bingung karena penyakit ayam itu biasanya datangnya tiba-tiba. Kemarin sehat bisa saja besok sakit Tapi kalau kita bergabung di kemitraan insya Allah masalah seperti ini akan dibantu oleh pihak perusahaan, jadi kita tidak terlalu pusing istilahnya” Ujarnya.

Ponimen Juga menjelaskan apabila peternak tidak melakukan kemitraan, yakni peternak yang berdiri sendiri tanpa ada kerjasama dengan pihak lain bisa diibaratkan seperti halnya sebatang lidi yang bekerja sendiri, melakukan pekerjaannya sendiri tentu akan kesulitan untuk berhasil dan mencapai tujuannya.

“Semisal kita bergabung dengan kemitraan kemudian kita jalankan dengan benar dan pintar merawat ayam, maka semuanya juga akan untung. Bergabung dengan
kemitraan itu sangat menjanjikan, karena semua sapronak sudah disiapkan oleh pihak perusahaan Jadi tinggal bagaimana kita merawat dan mengelolanya. Nah, terakhir yang ingin saya share ke kalian jangan pernah tinggalkan Allah disetiap usaha yang dijalankan. Kunci sukses yang selalu saya pegang dalam menjalani usaha ini adalah ikhtiar, doa, dan tawakal kepada sang pemilik segalanya, Allah Swt” Tutupnya.

Penulis : Anistia Alvia

Mahasiswa IAIN Palopo, Program Studi Ekonomi Syariah