Workshop Kuding INA-CBG’s Guna Optimalisasi Klaim JKN tanpa Fraund

oleh -3 membaca
oleh

Luwu Timur, Chaneltimur.com “INA-CBG’s atau Indonesia Case Base Groups adalah sistem yang menentukan tarif standar yang digunakan rumah sakit (RS) sebagai referensi biaya klaim ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)”

RSUD I Lagaligo melalui Bidang Penelitian dan Pengembangan SDM (P2SDM) menyelenggarakan pelatihan coding INA-CBG’s bagi kalangan internal RS, dengan menghadirkan 3 Narasumber Tim Koding INA-CBG’s Kemenkes RI yang berlangsung dari tanggal 06-07 Desember 2024 bertempat di Aula besar RSUD I Lagaligo.

Kegiatan ini di buka oleh Direktur RSUD I Lagaligo yang diwakili oleh Kabid. P2SDM, Hajar Nur, S.Si, Apt, M. Kes dan di hadiri oleh struktural, dokter spesialis, dokter umum, kepala ruangan, tim pengajuan klaim/case mix dan admin ruangan. Dalam sambutannya Hajar Nur menyampaikan bahwa selama ini tim RS kerap menghadapi tantangan dalam melakukan coding, dimana kesalahan melakukan coding akan berdampak pada kelancaran proses klaim ke BPJS Kesehatan sehingga selanjutnya akan mempengaruhi kondisi keuangan RS.

“pemahaman yang seragam terkait system dan tata cara coding sangat penting untuk mendukung RS agar ke depannya proses klaim bisa berjalan lebih maksimal, lancar dan tanpa melanggar aturan,” ucap Hajar Nur.

Klaim dengan sistem INA-CBG’s sangat tergantung pada ketepatan penulisan diagnosis yang dicantumkan dalam bentuk kode. Kesalahan penulisan kode dapat mengakibatkan “under coding” atau “over coding”. Kesalahan ini berimbas pada besaran klaim biaya perawatan dan atau dapat menyentuh ranah hukum.

Untuk itu, perlu kesiapan berbagai profesi yang terkait dan bertanggung jawab dalam pelayanan kesehatan dengan sistem pembiayaan INA-CBG’s ini. Pemahaman tentang INA-CBG’s, koding diagnosis dengan ICD 10 dan ICD 9 CM merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh profesi-profesi yang terkait, terutama Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP), petugas koding rekam medis dan petugas yang bertanggung jawab untuk pengajuan klaim.

Berdasarkan hal tersebut, maka Direktur RSUD I Lagaligo, dr. Andi Fajar Wela, M.Kes, Sp. PA, menginisiasi pelatihan dan pendampingan dalam menerapkan kaidah koding diagnosis dan tindakan serta penerapannya dalam INA-CBG’s dengan harapan tidak ada perbedaan pemahaman antara DPJP, petugas koding dan verifikator BPJS Kesehatan.

Lap.Ms